Saya terus berfikiran dengan postingan @paulag kemarin, tentang pengentasan kemiskinan dengan steem. Sehari sebelumnya, saya menonton sebuah film di viddsee.com. Film yang berjudul "Snap (Pitik)" ini bercerita tentang seorang karyawan disebuah tempat kerja yang mengalami tekanan karena pekerjaannya yang overdosis, bully dari rekan-rekan kerja, dan bos yang killer. Dia berencana untuk melakukan pembunuhan besar terhadap teman-temannya juga bosnya sekaligus.
I keep thinking with the post of @paulag yesterday, about poverty alleviation with steem. The day before, I watched a movie on viddsee.com. The film, titled "Snap (Pitik)" tells the story of an employee in a workplace who is under pressure because of his overdose, bully work from his co-workers, and the killer boss. He plans to commit mass murder against his friends as well as his boss at once.
Film yang berasal dari Philipina ini menggambarkan bagaimana tekanan yang paling sering dialami oleh karyawan di tempat kerjanya. Gaji yang besar bahkan tidak bisa membahagiakan seseorang. Mereka butuh istirahat, waktu berkumpul bersama keluarga, juga kesehatan jiwa. Maka tidak sedikit yang memilih untuk berhenti bekerja dibawah sebuah institusi. Mereka memilih bekerja untuk sendiri.
This film from the Philippines illustrates how the pressure is most often experienced by employees in the workplace. A big salary can not even make a person happy. They need rest, time to gather with family, as well as mental health. So many of them choose to stop working under an institution. They choose to work for themselves.
Mereka memanfaatkan internet untuk bekerja. Menjadi freelancer dengan menawarkan keahlian, menjadi publisher untuk google adsense melalui blog mereka, youtube, juga menjadi trader.
They use the internet to work. Being a freelancer by offering expertise, being a publisher for google adsense through their blog, youtube, also become a trader.
Hingga muncul steemit. Kawan-kawan saya yang semula fokus di blog sebagai seorang blogger, juga seorang youtuber yang mengharapkan bayaran dari google melalui google adsense, menilai steemit adalah sebuah platform yang berbeda. Mereka berpendapat steemit ini lebih transparan, mudah, cepat, dan bebas dari kecurangan. Apalagi ketika menjadi blogger, mereka merasakan persaingan tidak baik dalam menargetkan audiens pembaca. Google menerapkan sistem search engine optimizing yang biasa diwarnai oleh kecurangan. Konten dilihat dari seberapa pandai dia memanfaatkan tool untuk meraih pembaca. Bukan dari kualitas konten tersebut.
Until the steemit appears. My friends who originally focused on blogs as a blogger, also a youtuber who expects paid from google through google adsense, assess steemit is a different platform. They argue that this steemit is more transparent, easy, fast, and free of cheats. Especially when a blogger, they feel the competition is not good in targeting the audience of readers. Google implements the search engine optimizing system commonly colored by cheats. Content is seen from how clever she is to use the tool to reach the reader. Not from the quality of the content.
Dari segi pembayaran juga, steemit mempunyai metode yang jelas. Kita tidak berurusan dengan pihak ketiga sebagai pembayar. Semua kita lakukan sendiri dan bebas dari sentralisasi. Inilah platform yang diharapkan oleh para kreator.
In terms of payment also, steemit has a clear method. We do not deal with third parties as payers. All we do ourselves and free from centralization. This is the platform that creators expect.
Dalam bulan ini, saya sudah mengajak hampir tiga orang teman untuk membuat akun di steemit. Mereka diantaranya, @nindimtr, @mainasari, @riodejaksiuroe. Mereka diantaranya adalah blogger dan youtuber. Khusus @riodejaksiuroe, dia mengeluh soal ketatnya peraturan monetisasi di youtube. @riodejaksiuroe membuat video dengan konten wisata, tetapi videonya tidak bisa di monetisasi oleh pihak pengiklan. Desentralisasi yang diusung oleh steemit membuat dia yakin dengan masa depan konten kreator.
In this month, I've invited almost three friends to create an account in steemit. They include, @nindimtr, @mainasari, @riodejaksiuroe. They include blogger and youtuber. Special @riodejaksiuroe, he complained about the strict regulation of monetization on youtube. @riodejaksiuroe creates videos with tour content, but the videos can not be monetized by the advertisers. Decentralization driven by steemit makes him confident about the future of creative content.
Kembali ke postingan @paulag kemarin yang membahas masalah pengentasan kemiskinan di Indonesia. Walaupun tampak mustahil, tetapi saya optimis dengan ide ini. Bagaimana tidak, jika kita telusuri pada tahun 2007, media sosial facebook masih menjadi pilihan komunikasi beberapa dari masyarakat Indonesia. Bandingkan dengan 10 tahun setelahnya, yaitu tahun ini 2017, hampir setiap orang mempunyai akun di facebook. Hal ini bisa saja terjadi pada steemit.
Back to post @paulag yesterday who discussed the problem of poverty alleviation in Indonesia. Although it seems impossible, but I am optimistic with this idea. How not, if we browse in 2007, facebook social media is still a communication option of some of the people of Indonesia. Compare with 10 years after that, this year 2017, almost everyone has an account on facebook. This can happen to steemit.
Berikut ini perhitungan kasar dari Upah Minimum karyawan di Aceh (Indonesia) jika dibandingkan dengan steemit.
UMR Aceh dan Steemit : 2.700.000 sebulan (2018)
Sehari, dua post
1 post minimal: $2.00
3 post = $6.00
$6.00 x 30 = $180.00 x Rp 14 ribu = Rp 2.520.000,-
Here is a rough calculation of the Minimum Wages of employees in Aceh (Indonesia) when compared with steemit.
Aceh Minimum Wages and Steemit: 2.7 million a month (2018)
a day, two post
1 post minimum: $ 2.00
3 post = $ 6.00
$ 6.00 x 30 = $ 180.00 x Rp 14 thousand = Rp 2.520.000, -
Itu adalah hitungan @rismanrachman secara garis besar. Maka ide @paulag bisa saja benar jika kerjasama dalam komunitas steemit bekerja dengan baik.
That is the count of @rismanrachman in outline. So the idea @paulag could be true if cooperation in community steemit work well.
Dengan begitu, kejadian yang terjadi dalam film Snap (Pitik) tadi akan bisa diatasi untuk kehidupan yang lebih baik bagi manusia. Karena kebebasan finansial adalah kebebasan hidup.
That way, the incident that happened in the film Snap (Pitik) was going to be overcome for a better life for humans. Because financial freedom is the freedom of life.
Nonton film Snap (Pitik) disini
watch Movie here