Murai Batu Arung, Si Burung Ocehan Migrasi yang Bersuara Merdu

Jenis burung migrasi yang rutin mendatangi wilayah hutan kita umumnya memiliki corak warna dan bentuk yang agak berbeda dengan burung ocehan lokal. Selain itu, kebanyakan dari jenis burung migrasi ini pun mempunyai kicauan yang lumayan merdu dan kadang cocok dipakai untuk memaster burung ocehan di rumah. Untuk itu pada artikel ini coba diulik tentang salah satu jenis burung migran yang bersuara merdu agar dapat dikenal luas oleh para pembaca sekalian. Adapun nama burung tersebut adalah burung Murai Batu Arung.

Burung Murai Batu Arung merupakan salah satu jenis burung migrasi yang rutin mengunjungi berbagai wilayah di Indonesia setiap tahunnya. Tujuannya bermigrasi ke wilayah hutan kita tentu menghindari musim dingin yang sedang turun di habitat aslinya. Selain itu negara asal yang menjadi tempat berkembangbiaknya burung Murai Batu Arung tergolong cukup luas yang meliputi negara di Afrika, Eropa selatan, Turki, Yunani, dan Tiongkok. Sedangkan saat bermigrasi biasanya negara yang dituju memiliki iklim tropis yang ada di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Daerah di Indonesia yang dihuni oleh kawanan burung Murai Batu Arung pun tersebar cukup luas yang di antaranya adalah utara Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Natuna, utara Sulawesi, Maluku, dan Papua.


Gambar: Burung Murai Batu Arung

Monticola solitarius yang merupakan nama latin burung Murai Batu Arung dikenal masyarakat dengan berbagai nama yang dua di antaranya adalah Murai Batu Terang dan Murai Batu Tarung. Ciri fisiknya memiliki ukuran tubuh yang tergolong agak besar dengan mencapai panjang sekitar 23 cm. Tubuhnya secara keseluruhan berukuran agak besar mirip dengan burung Merpati. Paruhnya berukuran agak panjang dan tipis yang dibalut dengan warna hitam. Kakinya yang juga tampak berwarna hitam terlihat agak tebal di bagian batang kaki dan jari-jarinya.

Warna tubuh burung Murai Batu Arung terdapat perbedaan antara yang jantan dan betinanya. Bagi burung jantan tampak berwarna biru keabu-abuan agak gelap yang bercampur sisik-sisik berwarna hitam dan putih. Corak warna biru keabu-abuan tersebut terlihat di bagian pipi, punggung, dada, pangkal sayap, dan ekornya. Pada bagian perutnya terkadang berwarna biru keabu-abuan tapi untuk sub spesiesnya juga ada yang berwarna merah karat. Selain itu, burung Murai Batu Arung juga memiliki warna hitam yang agak kusam di bagian sayap dan punggungnya. Bagi burung betina corak warna fisiknya terlihat berwarna abu-abu kebiruan di bagian atas tubuhnya. Sedangkan di bagian bawah tubuhnya tampak berwarna hitam yang bercampur sisik-sisik kuning tua.

Kehidupan burung Murai Batu Arung di alam liar biasanya menghuni area terbuka baik itu hutan sekunder maupun pemukiman masyarakat di desa dan kota. Saat aktif beraktivitas kadang burung ini tampil mencolok dengan bertengger di atas batu, tiang lampu, batang pohon yang telah mati, dan atap rumah masyarakat. Selain itu, makanan utama burung ocehan migrasi ini adalah beragam jenis serangga yang ada di alam baik itu jangkrik, belalang, dan laba-aba.

Adapun ciri kicauan burung Murai Batu Arung terdengar cukup merdu dan bervolume agak kencang. Kicauannya dibunyikan dengan agak melengking dan berirama naik turun yang temponya cukup rapat. Selain itu durasi kicauannya tergolong cukup lama hingga mencapai hampir satu menitan dan hanya sesekali berhenti sejenak lalu dilanjutkan kembali. Bunyi kicauannya yang merdu dan terdengar nyaring ini sebenarnya dapat dipakai untuk memaster burung lain ataupun sebagai media memancing agar burung mau berkicau.

Yup, demikianlah pembahasan tentang burung Murai Batu Arung yang dikenal sebagai burung migrasi bersuara merdu. Untuk itu dengan membaca artikel ini sampai tuntas dapat menambah wawasan kita terkait ragam burung ocehan yang tidak hanya habitat hidupnya berada di wilayah hutan kita. Karenanya bagi Anda yang tertarik dengan burung migrasi ini mungkin kesulitan mencarinya di pasar burung ocehan maka alternatifnya dapat menyimpan rekaman suaranya yang banyak terdapat di internet. Okey.

Oleh: Satria Dwi Saputro
(satriadwisaputro@ymail.com)

Sumber Tulisan:

  1. https://omkicau.com/2013/06/23/murai-batu-arung-sering-migrasi-ke-indonesia/
  2. http://www.kutilang.or.id/2012/06/26/murai-batu-arung/

Sumber Gambar:
https ://commons.wikimedia.org/wiki/File:Monticola_solitarius,_Spain_1.jpg

Pilih Kami Sebagai Witness Anda - setiap suara menentukan.

Lihat juga:

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
6 Comments