Kata "Kopi Asalan" berlaku sejak lama di dunia perdagangan kopi. Baik lokal maupun Internasional.
Kopi asalan adalah material kopi yang masih kotor. Bercampur antara biji kopi dan sampah kopi. Seperti kulit merah, kulit tanduk dan bahan lain non biji.
Kopi asalan ini berasal dari panen petani kopi yang mengutip kopi secara tradisional. Semua biji kopi dipetik asal sudah masak. Yang ditandai dengan warna merah. Meski terkadang merahnya belum sempurna.
Hasil panen ini, sorenya langsung di giling. Menjadi gabah basah. Dibiarkan hingga pagi besoknya. Difermentasi hampur 12 jam.
Kemudian kopi dibersihkan dari lendir kopi hingga kesat. Dijemur setengah hari. Setelah kulit gabahnya kering. Ditandai dengan retak. Kopi gabah ini di giling lagi (huller). Guna memisahkan kulit tanduk.
Biji kopi basah ini disebut labu. Dijemur hingga kering dengan kadar air 12 persen. Metode ini adalah metode olah kopi khas gayo. Disebut Semi Washed.
Metode olah kopi semi washed ini hasilkan karakter rasa dan aroma khas kopi arabika gayo. Prof. DR. Abu Bakar , peneliti kopi gayo, menyarankan metode semi washed ini selalu dipakai karena hasilkan rasa yang disukai.
Penjemuran kopi labu hingga kering, biasanya dua hari. Setelah kering, jadilah kopi asalan. Kopi asalan ini harus disortir. Untuk eksport, umumnya grade 1.