Activist Diary Game
Morning, diary....!
Selasa pagi aku memulai hari seperti biasa dengan menunaikan kewajiban sebagai muslim, lalu membereskan si Oyen dan juga tanaman-tanaman ku.
Ya, walaupun hanya menyiraminya saja. Anggur Gozv yang mengalami overdosis beberapa waktu yang lalu, belum sempat aku tata kembali.
Aku berfikir untuk membiarkannya beberapa waktu untuk recovery, dan baru akan mulai proses pembuahan jika batang tersier sudah membesar dan proses recovery sudah lewat.
Aku tidak ke Lhoksukon hari ini karena ada beberapa hal yang harus aku bereskan terkait dengan pengurusan pindah, pembuatan KK baru dan juga KTP baru nantinya.
Memasak Mie OvenSi kecil kepingin sarapan dengan mie oven di pagi ini. Kemarin bundanya telah membeli mie oven tersebut di pasar dan pagi ini dia ingin sarapan dengan mie oven tersebut. Sehingga aku membantu istri menyiapkan sarapan pagi ini khususnya untuk si kecil Alvira.
Aku pergi kantor camat Matangkuli untuk melalukan fingerprint pagi ini sekalian mengantar si kecil Alvira ke sekolahnya, dan segera kembali ke rumah.
Aku membuka pintu pagar ibuku dan duduk serta mengobrol sebentar dengan ibu yang sedang menjaga Kanzia, ponakanku karena ibunya ada jadwal mengajar hari ini.
Kanzia bermain dengan kucingSi kecil Kanzia (ponakanku) sedang bermain dengan seekor kucing di rumah ibuku. Dia tidak takut sedikitpun terhadap kucing itu bahkan dia bermain dengannya seperti layaknya kawan bermain.
Memang anak-anak harus diajarkan dan dibiasakan bersosialisasi dengan hewan peliharaan yang memberikan banyak manfaat untuk perkembangan mentalnya nanti.
Setelah makan siang dan sholat Zuhur, aku berada di ruang belakang untuk membuat postingan dan kemudian menonton video YouTube untuk memantau perkembangan perpolitikan nasional.
Menjelang pendaftaran capres-cawapres banyak manuver dilakukan oleh partai politik termasuk keluarga Pak Lurah yang terlihat ingin membangun dinasti kekuasaannya menjelang lengser.
Saat ini para politikus sibuk dengan pencitraan dan mengobral janji. Padahal track record mereka selama ini jauh panggang dari api.
Mereka juga mencoba menggaet suara milenial dan Gen Z dengan tawaran program dan janji semu. Padahal generasi muda yang merupakan kelompok dominan di pilpres mendatang menghadapi berbagai persoalan sebagai Sandwich Generation.
Seharusnya para calon pemimpin ke depan ini berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi generasi ini ke depan dengan sungguh-sungguh, bukan hanya janji-janji palsu.
Dan disisi lain semoga para pemilih dominan ini bisa memilih calon pemimpin yang akan memastikan masa depan mereka, bukan masa depan dinasti mereka sendiri.
Jam 04.30 wib aku pergi ke kantor camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint sore bersama istri dan si kecil yang minta ikut. Dan kemudian kami kembali ke rumah dengan memilih jalan memutar sekalian jalan-jalan sore.
Pupuk PSBTiba di rumah, aku memberi makan anak ayam dan juga membereskan pupuk PSB yang terjatuh dari tali gantungannya. Alhamdulilah semua pupuk PSB tersebut sudah siap diaplikasikan pada tanaman-tanamanku.
Sekian dulu diaryku kali ini. Stay safe and Fun.....Ciao...!
ABOUT ME
Click Here