Activist Diary Game : 10 Oktober 2023| Masih Terkurung Banjir

photostudio_1697168686613.jpg

div.png

Activist Diary Game

Selasa, 10 Oktober 2023
Morning, diary....!

Hari ini, Selasa seharusnya adalah hari kerja kantoran bagi kami sebagai ASN, namun sejak Senin kemarin, banjir sudah menggenangi kampungku.

Bahkan kemarin aku tidak sempat membawa keluar mobil dan motor kami. Untung saja pondasi rumahku cukup tinggi sehingga air tidak sampai masuk kedalam rumah.

Karena terkurung banjir, aku tidak bisa ke kantor untuk melakukan fingerprint di kantor camat Matangkuli, dimana kantor tersebut juga ikut terendam banjir sejak kemarin.

Aku bangun di pagi ini tentu dimulai dengan menunaikan kewajiban sebagai muslim dan kemudian membereskan si Oyen, kucing kami.

Lalu aku juga memberi makan ayam dan anak ayam di kandang yang kuletakkan di halaman rumah.

Aku hanya bisa memantau kondisi melalui grup WA tentang aktivitas kantor yang menjadi tupoksi ku.

Mencuci mobil

Kemudian aku mengambil peralatan dan mulai mencuci motor dan mobil kami menggunakan air banjir. Si kecil juga ikut mencuci sepedanya di pagi ini. Dia sangat suka bermain banjir. Maklum anak-anak, taunya main aja.... 🤭

Setelah semuanya rampung, aku segera mandi dan bersiap untuk sarapan pagi sebagai upaya mengisi energi agar aku bisa melalui kondisi berat akibat banjir ini.

Jadi gaes, saat banjir begini ada saja yang harus dilakukan yang membutuhkan energi lebih dan untuk itu kita harus menjaga makanan serta nutrisi kita agar tetap fit dan produktif.

Setelah sarapan, aku bersiap-siap untuk keluar rumah karena logistik sudah menipis sehingga aku harus berbelanja untuk memenuhi kebutuhan makan kami.

Keluar dari rumah

Aku keluar rumah bersama adikku dengan menggunakan sampan yang ada di rumah. Kami memilih jalan melalui persawahan di belakang rumah yang sudah tampak seperti lautan.

Setibanya aku di Simpang Empat, aku menelpon adikku yang tinggal di Keude Matangkuli agar dia bisa menjemputku karena aku tidak sempat membawa keluar motor kami saat banjir datang senin kemarin.

Tidak berapa lama kemudian malah ayahku yang tiba di Simpang Empat dan aku pun pergi ke pasar untuk membeli beberapa barang kebutuhan kami menggunakan motor ayah.

Aku segera kembali ke rumah untuk membawa pulang barang belanjaan, namun baru saja aku mengangkat tabung gas ke atas sampan, kulihat ada rombongan dari Polres Aceh Utara dan BPBD Aceh Utara yang mendatangi kampung kami yang tergenang banjir.

Rombongan Polres tiba

Aku pun mengurungkan niatku untuk pulang dan kemudian bergabung dengan warga dan rombongan polres tersebut. Rombongan tersebut membawa barang-barang bantuan seperti selimut, mie instan dan lain-lain.

Kemudian aku segera pulang agar istri bisa memasak makan siang buat kami. Kami memilih jalan berbeda saat pulang ke rumah karena arus air memudahkan kami pulang lewat jalan saja.

Rumah warga tergenang

Sepanjang jalan terlihat rumah warga tergenang cukup tinggi, dari 1-1,5 meter dan sepertinya banjir belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.

Setelah makan siang dan sholat Zuhur, aku hanya berada di meja kerjaku untuk membuat postingan serta memantau perkembangan banjir melalui WA, Tiktok dan medsos lainnya.

Bermain dengan si Oyen

Aku juga meladeni kemauan si Oyen untuk bermain di ruang belakang. Dia cukup lasak dan selalu usil ketika aku sedang memegang handphone ku. Dasar kau Yen, usil banget. Asyik becanda aja pun...

Sampai sore hari banjir belum juga surut di kampungku. Aku hanya bisa berharap semoga banjir segera surut dan tidak kembali naik. Aamiiin...

Sekian dulu diaryku kali ini. Stay safe and Fun.....Ciao...!

Regards

@alee75

ABOUT ME

We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available.
Click Here
H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
3 Comments