Hi sTeeMiaNs
Selamat berjumpa kembali sobat di hari Senin, ikuti protokol Kesehatan, tetap santuy dan jangan lupa sedekah.....!!!
Sobat steemians dimana saja anda berada, pada kesempatan ini saya ingin menginformasikan sebuah kabar duka yang di alami oleh masyarakat di Provinsi Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Utara, yang mengalami bencana banjir di beberapa kecamatan dan desa-desa yang ada di dalam kecamatan tersebut. Banjir ini merupakan hal yang sudah sangat sering di alami oleh masyarakat kabupaten Aceh Utara khususnya kecamatan Matangkuli yang merupakan salah satu kecamatan yang paling sering mengalami banjir dengan berbagai tingkat keparahan. Dalam satu tahunnya tidak terhitung berapa kali sudah kejadiannya yang menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat di kecamatan ini.
Kerugian ini dimulai dari terhentinya aktivitas masyarakat dalam bekerja, kehilangan dan kerusakan harta bendanya, bahkan kehilangan nyawa dari para warga seperti halnya kemarin di desa sebelah yaitu desa meuria, telah terjadinya kematian seorang anak yang masih duduk di kelas 5 SD akibat tenggelam di dalam banjir, dengan kronologis kejadian pada pukul 14.00 wib sdr. Andika bermain main di genangan air bersama 2 orang temannya dijalan disaat air sedang banjir. Tidak berapa lama kemudian, teman korban berteriak minta tolong kepada masyarakat dan memberitahu bahwa temannya bernama Andika tenggelam dan hanyut dibawa air. Dan kemudian masyarakat serta
Personil Polsek matangkuli langsung melaksanakan pencarian diseputaran kejadian, dan akhirnya pada pukul 15.40 wib korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sampai hari ini (hari kedua) jenazah belum bisa di kebumikan karena perkampungan tergenang banjir.
Kejadian banjir ini terjadi tepat pada tanggal 31 Desember 2021 yang merupakan hari terakhir di Tahun 2021 dan sudah memasuki hari keempat saat ini. Ketinggian banjir bervariasi dari 1,5 - 2 meter yang menggenangi pemukiman penduduk. Salah satu desa yang mengalami dampak terparah akibat banjir adalah Desa Hagu Kecamatan Matangkuli dengan ketinggian air mencapai 2 meter dan sudah berlangsung selama 4 hari sejak hari Jumat kemarin.
Desa Hagu terdiri dari 105 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 300 jiwa (10 orang balita). Saat ini sebagian besar penduduk telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan hanya sebagian kecil yang mencoba bertahan di rumah untuk menjaga harta bendanya. Warga desa mengungsi di mesjid, gedung serba guna dan juga meunasah setempat karena rumah-rumah mereka sudah di genangi air sejak hari Jumat kemarin. Dan saat ini telah di buka dapur umum yang lokasinya di simpang empat di depan mesjid Baitul Maarif Teupin Jaloh Kecamatan Matang kuli yang memanfaatkan bangunan toko milik warga yang sedang dalam pembangunan.
Dapur umum ini di buat untuk memenuhi kebutuhan makanan para warga yang mengungsi di mesjid dan meunasah setempat dan juga yang masih bertahan di rumah mereka, dimana dalam sekali proses memasak membutuhkan sebanyak 2 zak beras, 2 papan telur ayam serta mi instan sebanyak 2 kardus. Sehingga dalam satu hari minimal di butuhkan beras 6 zak, telur 6 papan, mi instan 6 kardus.
Saat ini bahan-bahan makanan ini di peroleh dari bantuan perorangan dan swadaya masyarakat yang di masak oleh panitia untuk memenuhi kebutuhan makanan para warga. Sampai hari keempat belum ada bantuan dari Pemda maupun ormas-ormas lain
Untuk saat ini di butuhkan beberapa bahan makanan serta air mineral dan lainnya sebagai berikut :
No. | Nama Barang |
---|---|
1 | Beras |
2 | Telur ayam |
3 | Mi instan |
4 | Air mineral |
5 | Gula |
6 | Teh dan kopi |
7 | Susu Balita |
8 | Selimut |
Foto-foto dokumen banjir ini sebagai berikut :
Demikian informasi dari saya kali ini, Semoga ada pihak-pihak yang bisa membantu terhadap bencana banjir ini. Terima kasih sudah mampir di blog saya.
Camera | Oppo A31 |
---|---|
Photographer | @alee75 |
Location | Aceh |
CC :
@el-nailul
@heriadi
@irawandedy
@klen.civil
@sofian88
@miftahuddin