Menjadi Pekerja Migran bukanlah sebuah cita-cita, tetapi batu loncatan dan menggunakan kesempatan yang ada untuk memperbaiki masa depan dan meraih kembali impian yang tertunda. Bekerja di Taiwan hanyalah untuk sementara, karena kehidupan yang nyata adalah saat kembali ke Indonesia. Berjibaku dengan semua keaadn yang nyata, baik dari segi ekonomi, masyarakat, serta keluarga.
Membekali diri dengan ilmu dan pengetahun untuk meningkatkan keterampilan sangatlah penting untuk bekal kembali ke Indonesia. Hasil yang dibawa tidak akan bertahan lama tanpa ditunjang pengelolaan keuangaan yang baik. Uang yang didapat akan habis dengan mudah, jika tidak dikembangkan untuk sebuah usaha atau menanam investasi yang bisa menghasilkan pasif income.
Untuk menambah ilmu usaha, saya menggunakan waktu liburan untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan, salah satunya yaitu pelatihan pembuatan Cencu Naica atau yang lebih akrab disebut Bubble tea., yaitu minuman yang berbahan dasar tea asal Taiwan yang telah ada sejak 1980. Minuman ini memiliki beraneka varian, yang berbahan dasar Mutiara tapioca. Minuman kekinian ini menjadi khas minuman Taiwan yang digemari masyarakat penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Pelatihan tersebut diadakan oleh Kantor Dagang ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei bekerja sama dengan sebuah café terkemuka di Taiwan. Pada pelatihan tersebut Mr Yang (selaku pengajar) mengajari bagaimana cara merebus bubble Tea dengan benar agar tidak lembek, selain itu ia juga mengajari bagaimana meracik minuman kekinian, seperti Tea Pearl, membuat es cream, Smoothies Coffee, dan beragam minuman yang laku di pasaran.
Para peserta begitu antusias, karena semuanya di beri kesempatan untuk praktik meracik minuman dan mencicipi hasil kinerjanya tersebut. Pelatihan dimulain pagi hari pukul 9.00n waktu Taiwan dan diiuti oleh sekitar 25 peserta. Selain diajarkan secara langsung, para peserta juga diberi modul jenis-jenis minuman kekinian dan juga cara pembuatannya.
Potensi Membuka Usaha Bubble Tea di Indonesia
Perkembangan kuliner dan makanan kecil saat ini sudah meningkat pesat, seiring pertumbuhan Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) yang berhasil menyelamatkan Indonesia dari jurang moneter pada 1988 silam. Dengan pulang dan membuka usaha minuman kekinian, bisa mensurvive ekonomi dan bertahan agar tidak kembali lagi bekerja ke luar negeri. minuman kekinian jual bisa digabungkan dengan menjual snack yang sedang menjadi primadonan, salah satunya goreng paha ayam, sayap ayam (kentucky).
Dengan megikuti pelatihan ini saya harap untuk menambah bekal ilmu membuka usaha jika kelak pulang ke Indonesia. Karena seberapa banyak uang yang dibawa, jika tidak dapat mengaturnya maka akan habis seketika.
Pelatihan yang dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabin) tenaga kerja KDEI Taipei Ibu Utha Djara tersebut ditutup dengan pembagian Sertifikat keteampilan. Sebuah pelatihan yang menyenangkan, selain mendapat ilmu dan pengetahuan juga bertemu dengan sesame WNI yang ada di Taiwan sehingga bisa saling silaturahmi. []
Best Regards
@ettydiallova