Hai Steemian’s

Apa kabar sahabat di Steem For Bangladesh dimanapun berada, Sehatkah hari ini !!! Semoga kita selalu dalam perlindungan dan kasih sayang Sang Maha Pencipta. Tetap bersyukur dan semangatlah dalam menjalani hari-hari yang telah dianugerahkan kepada kita selama ini. Bekerja dan berkaryalah dengan kemampuan yang ada pada diri kita dengan sebaik-baiknya.

Perkenalkan saya @dederanggayoni dari Indonesia ingin menyapa dan ingin sekali bergabung di Komunitas Steem For Bangladesh yang baik ini untuk mengikuti Steemit Engagement Challenge pada sesi yang ke-6 di minggu ke-2 yang bertemakan “I’am a Teacher” sungguh tema yang menarik dan sangat sesuai dengan profesi saya yang memang kebetulan adalah seorang guru.

Guru adalah seorang pendidik yang bukan hanya sebagai “Transfer of knowledge” (memindahkan pengetahuan) dari sisi luar saja, namun seorang guru juga sebagai “Transfer of value” (memindahkan nilai) dari sisi dalam diri. Dengan adanya dua sisi ini diharapkan seorang guru dapat menghasilkan anak didik yang berpengetahuan, bermoral dan berkepribadian.

Zaman yang semakin maju dan canggih dengan segala teknologi yang semakin modern membuat para anak didik dapat langsung mempelajari berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai media. Namun dalam pendewasaan pikiran, mereka tentu saja memerlukan sosok seorang guru yang yang tidak hanya mendidik namun juga membimbing, melatih, mengarahkan dan menilai serta mengevaluasi hasil dari belajarnya.

Aku adalah seorang guru di salah satu sekolah negeri yang ada dikotaku Lhokseumawe. Aku mengajar di sekolah menengah tingkat pertama. Aku mengajar pelajaran IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam. Sekolah kami memiliki siswa yang cukup banyak. Kami memiliki rombel atau rombongan belajar hingga 27 rombel. Dalam setiap kelas terdiri dari 30 siswa dengan satu orang guru.

Aku mengajar untuk mendapatkan nafkah, aku menerima upah setiap bulannya dari profesi guru ini. Awalnya aku tidak pernah berpikir menjadi seorang guru, walaupun aku berasal dari keluarga guru. Dahulu ayah dan ibuku adalah seorang guru juga. Atas keinginan dan dorongan ibuku akhirnya aku menjadi seorang guru. Pekerjaan ini telah ku jalani hampir 17 tahun hingga saat ini

Pada awalnya aku belum menjiwai menjadi seorang guru. Aku saat itu merasa beban sekali. Namun seiring berjalannya waktu dan doa ibuku yang selalu mengiringi langkahku pada akhirnya aku mulai menerima dan mulai menjiwai profesi ku ini sedikit demi sedikit. Hingga aku yang kini sangat menjiwai profesi ku ini. Senang sekali hatiku dikelilingi oleh siswa-siswiku.

Tantangan yang aku hadapi dalam menghadapi para siswa dan siswi di sekolah menengah pertama ini adalah adanya karakter yang beragam dari masing- masing siswa dan siswi yang berasal dari latar belakang yang berbeda/beda. Kemudian usia dimana mereka tengah beranjak pada masa pubertas yang kerap melakukan pelanggaran disiplin. Senang berontak terhadap segala aturan yang telah ditetapkan sekolah.

Kurangnya kesadaran untuk mau belajar, malas membaca. Malas berusaha dan selalu ingin berontak sehingga jiwanya sangat labil sekali. Maka aku berusaha untuk melakukan mendekatkan pada mereka, lalu memahami karakter mereka satu persatu. Sehingga pada akhirnya dapat membuat strategi yang baik dan tepat dalam proses pembelajaran.

Dengan menerapkan pola belajar sambil bermain sehingga para siswa dan siswiku tidak merasa bosan dengan pelajaranku. Cara ini juga dapat membuat para siswa dan siswi lebih semangat dan dapat bergerak lebih aktiv. Pelajaran tidak akan monoton dan diharapkan tuntas dengan baik.

Selain itu para siswa dan siswi sering aku ajak untuk belajar langsung di alam. Kebetulan untuk pelajaranku IPA yang sering berhubungan dengan alam maka aku serirg mengajak para siswa untuk berkeliling di halaman sekolah. Sambil duduk dibawah pohon beringin yang cukup teduh. Belajar yang seperti inilah yang disukai anak didik kita

Sebagai seorang guru kita harus menjadi yang digugu dan ditiru. Jadi seorang guru haruslah memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kiranya kita dapat memiliki keempat kompetensi yang tersebut diatas dengan baik.

Dengan mengikuti beberapa pelatihan dan seminar tentang pendidikan yang diadakan setiap tahunnya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe dan Provinsi. Banyak ilmu yang aku dapati di kegiatan ini, sehingga dapat diterapkan disekolah bersama anak didik. Selain itu juga berbagi ilmu bersama rekan guru yang lain.

Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau MGMP, kegiatan Webinar dan Diklat online tentang pendidikan juga dapat menambah ilmu dan pengalaman kita dalam proses belajar mengajar. Dengan banyak membaca buku tentang pendidikan dan sharing dengan para rekan guru yang senior kita juga dapat menambah pengetahuan kita tentang pendidikan dan bagaimana cara kita menjadi seorang guru yang mumpuni.

Pendidikan adalah hak semua orang, maka untuk mencapai pendidikan yang benar-benar bagus dan baik tentunya diperlukan biaya yang mahal pastinya. Namun biaya yang mahal ini tentunya tidak masalah bagi mereka yang mampu dan telah mempersiapkannya. Namun bagi masyarakat bawah yang kurang mampu diharapkan ada diberikan solusi bagaimana cara menanggulanaginya.

Dengan adanya beasiswa dari pemerintah diharapkan dapat membantu meringankan biaya kuliah bagi mahasiswa dan mahasiswi yang berprestasi dan kurang mampu. Selanjutnya dapat memilih perguruan tinggi negeri yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu. Kemudian kita juga dapat menabung dan mempersiapkan biaya pendidikan yang mahal ini sedini mungkin.

Demikian partisipasiku di kontes yang bertema “I’am a Teacher” yang diselenggarakan di Komunitas For Bangladesh yang baik ini semoga apa yang kutulis disini bermanfaat dan bermakna. Disini saya juga ingin mengajak @asiahaiss @sailawana @ikwal @chand untuk meramaikan kontes ini

Terima kasih kepada semua admin, moderator dan semua sahabat di Steem For Bangladesh semoga kita selalu sehat dan sukses. Sekian sampai jumpa.

Salam
@dederanggayoni

@dederanggayoni/tugas-achievement-1-by-dederanggayoni