Hai sahabat steemians dimanapun anda berada, apa kabar hari ini? Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, Aamiin.

Saya merasa sangat berbahagia karena pada minggu ini dan di detik-detik terakhir ini saya berkesempatan meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam tantangan yang diselenggarakan oleh Tim Komunitas Steem For Bangladesh dengan tema : “A Terrible day of my life" yang dipublikasikan oleh @steem4bangladesh.

Kondisi berbahaya selalu mengganggu setiap aktivitas manusia, apa yang terjadi ketika manusia berada dalam situasi yang dapat mengancam kehidupannya? Tentu saja cara yang tepat adalah dengan menggunakan sesuatu yang bisa berguna untuk kelangsungan hidup, sejauh keadaan memungkinkan.

Ada beberapa kali hal yang mengerikan yang pernah terjadi dalam hidup saya, namun disini saya akan menceritakan sebuah peristiwa yang pernah terjadi sangat mengerikan saat konflik bersenjata berkecamuk di negara saya antara pasukan pemerintah Indonesia dengan gerakan Aceh Merdeka. Dimana pada hari tersebut saat berangkat kerja saya terjaring razia atau sweeping dari tentara pemerintah.

Dalam sweeping tersebut ada beberapa orang yang diinterogasi bahkan salah seorang diantaranya langsung ditembak mati karena memberi keterangan berbelit-belit setelah diseret ke semak-semak. Waktu itu saya dituduh sebagai pasukan pro kemerdekaan yang sedang menyamar dan pernah memegang senjata. Sambil berbisik-bisik dengan rekannya pasukan pemerintah mengatakan bahwa saya adalah target yang dicari sesuai informasi yang ada pada mereka berupa foto-foto pelatihan militer pasukan pemberontak dan masuk dalam kategori A1. Dan itu berarti saya harus dilenyapkan atau dibunuh.

Saya menjawab setiap pertanyaan yang mereka ajukan dengan penuh kehatian-hatian dan mengatakan bahwa saya tidak termasuk seperti yang mereka tuduhkan karena kegiatan saya sehari-hari sibuk sebagai tenaga kerja pada satu perusahaan kontruksi. Alhamdulillah, Allah masih memberikan kepada saya umur panjang karena terdengar teriakan salah satu pasukan pemerintah dalam semak-semak di pinggir jalan mengatakan bahwa saya tidak termasuk target yang mereka cari, hanya memiliki kemiripan saja dengan wajah yang ada di foto.

Setelah selamat dari peristiwa mengerikan tersebut, beberapa minggu kemudian saya kembali lagi terjaring razia atau sweeping ditempat lain dengan pasukan yang berbeda. Dan ini terjadi setelah baku tembak antara pasukan pemerintah dengan gerilyawan Aceh Merdeka. Saya kembali lagi dituduh sebagai pasukan pemberontak kemerdekaan yang melawan pemerintah kala itu.

Tidak ada kata-kata lain yang keluar dari mulut selain pembelaan diri bahwa saya tidak termasuk dalam pasukan pemberontak yang melawan pemerintah. Untuk menguatkan pernyataan saya tersebut, pasukan pemerintah mengharuskan kepada saya wajib lapor selama satu bulan kedepan tentang keberadaan dan kegiatan saya sehari-hari dan saya pun menyanggupi permintaan tersebut.

Secara manusiawi saya pasti ketakutan dan bergidik bila mengingat hari-hari tersebut karena resikonya adalah kehilangan nyawa.

Dari peristiwa mengerikan tersebut dapat saya ambil pelajaran bahwa pertikaian antara pasukan pemerintah dan pasukan pemberontakan kemerdekaan tidak hanya merenggut korban dari pihak mereka saja namun seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat akan ikut menjadi korban.

Hindari sejauh mungkin tempat-tempat yang sedang terjadi pertikaian agar terhidar dari kejadian-kejadian mengerikan yang akan menimpa kita. Jika terjaring dalam sebuah razia ataupun sweeping usahakan memberi keterangan sejujur-jujurnya jangan berbelit-belit atau berbohong demi keselaman kita sendiri maupun keselamatan bagi orang lain.

Demikian yang dapat saya sampaikan, dan inilah keikutsertaan saya dalam Steemit Engagement Challenge S10W4 tentang: “A Terrible day of my life” Semoga anda menyukainya, sekian dan terima kasih atas waktunya.

Best Regard,
@yuswadinisam

About Me