Hi steemian, hari ini saya akan berbagi postingan tentang "Apa Pengaruh Bulan Purnama Dan Cuaca Ekstrem Bagi Nelayan Aceh.
Pokok Pembahasan
Dalam hal mencari ikan di laut, para nelayan Aceh umumnya sangat bergantung pada keadaan / cuaca alam. Sebab, dalam setahun nelayan Aceh yang bisa melakuka aktivitas melaut normal mereka (bisa mendapat keuntungan yang layak), hanya enam bulan saja. Karena, pada bulan ini cuaca sangat tenang (Peunudoeh) sehingga, sangat mendukung bagi para nelayan untuk melakukan aktivitasnya dalam mencari ikan.
Selain itu pula, selama enam bulan ini, juga sering di sebut masa panen. Karena, hasil tangkapan para nelayan mencapai hingga 3 ton perhari dari setiap kapal motor ( boat pukat langga ) di aceh.
Masalah
1. Pengaruh / Dampak Bulan Purnama Bagi Nelayan Aceh
Fenomena alam ini, terjadi sebulan sekali yang membuat para nelayan tidak melaut sampai tujuh hari. Di mulai dari umur bulan 13 sampai 19. Dan pada hari ke 20 umur bulan, baru bisa melakukan aktivitas melaut. Hal ini tidak bisa dipungkiri oleh semua nelayan. Pada saat bulan purnama ikan di laut menyebar keseluruh permukaan air karena fitoplankton atau berbagai tumbuhan yang menjadi ekosistem air selain ikan akan berkumpul mencari cahaya bulan. Sehingga membuat para nelayan yang memakai lampu tidak berfungsi mengimbangi sinar cahaya bulan.
Keberadaaan fitoplankton di estuari di kontrol oleh penetrasi cahaya. Karena cahaya mampu mengkontrol produksi fitoplankton dalam mendapatkan nutrien di dalam air. Selain itu juga cahaya berperan dalam membantu fitoplankton dalam melakukan proses fotosintesis.Source[1]
Alasan lain dari dampak bulan purnama
Hasil tangkapan nelayan buruk ketika terjadi bulan purnama karena ikan bermigrasi ke tempat yang lebih gelap dan lebih dalam atau cenderung menjauh dari predatornya. Sehingga nelayan akan kesulitan menangkap ikan karena kedalaman keberadaan ikan tidak dapat dijangkau oleh jaring nelayan.Source[1]
Selain itu pula, Bulan purnama juga membuat aliran air laut sangat kencang yang di sebabkan oleh pasang surut air laut, sehingga membuat jaring ikan bisa hancur. Oleh Karena itu, para nelayan Aceh tidak mau beraktivitas melaut dengan sia-sia karena disebabkan oleh faktor alam.
Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai.Source[1]
Dalam hal ini, para nelayan sering melakukan aktivitas untuk melakukan perawatan bagi kapal motor (boat) mereka, dari mengecat body boat, merawat jaring, servis mesin dan lain - lain.
Berbeda dengan para nelayan di Thailand. Mereka lebih memaksa keadaan dengan mencari cara untuk pergi ke laut sehingga mereka bisa melakukan aktivitas mereka terus berjalan meski sangat berisiko. Dengan menggunakan pukat Trawl yang mampu melawan arus air laut, mereka terus menerus bekerja tanpa memperhatikan kehidupan ekosistem i dalam laut.
Cara kerjanya alat tangkap ditarik oleh kapal yang mana menyapu ke dasar perairan. Akibat penggunaan pukat harimau secara terus menerus
menyebabkan kepunahan terhadap berbagai jenis sumber daya perikanan. Hal ini dikarenakan ikan-ikan kecil yang belum memijah tertangkap oleh alat ini sehingga tidak memiliki kesempatan untuk memijah dan memperbanyak spesiesnya. Selain hal tersebut, dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan alat tangkap ini pada daerah karang adalah rusaknya terumbu karang akibat tersangkut ataupun terbawa jarring. Jarring yang tersangkut akann menjadi patah dan akhirnya menghambat pertumbuhan dari karang itu sendiri. Apabila hal ini terus berlanjut maka ekosistem karang akan mengalami kerusakan secara besar-besaran dan berakibat pada punahnya ikan-ikann yang berhabitat pada daerah karang tersebut.
Ini adalah contoh buruk yang dilakukan oleh dunia nelayan.Source[1]
2. Pengaruh / Dampak Cuaca Ekstrem Bagi Nelayan Aceh
** Ada dua musim yang mengakibatkan para nelayan tidak bisa melaut di Aceh di sebabkan oleh cuaca ekstrem :
- Musim barat
- Musim timur
Dampak Musim Barat Bagi Nelayan Aceh
Dalam setahun di aceh akan ada fenomena alam yang di namakan musim barat. Musim barat adalah suatu musim, di mana arah angin dari barat akan berhembus ke arah timur yang membuat gelombang tinggi hingga mencapai 15 meter lebih. Di musim ini cuacanya sering hujan dan berangin kencang sehingga membuat para nelayan tidak bisa melaut total.
Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra.Source[1]
Angin Muson Barat
Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober - Februari. Hal ini dikarenakan pada 23 September sampai dengan 21 Maret, matahari tepat berada di bumi selatan sampai pada garis lintang 23 1/2 °LS tepat pada 22 Desember.Source[1]
Dampak Musim Timur Bagi Nelayan Aceh
Setelah musim barat, fenomena alam kedua adalah musim timur. Musim timur adalah musim dimana arah angin dari timur akan berhembus ke arah barat dengan sangat cepat. Sehingga membuat gelombang tinggi hingga mencapai 15 meter lebih. Di musim ini cuaca sering tidak hujan dan terkadang sedikit dari para nelayan yang melakukan aktivitas melaut.
Angin Muson Timur
Angin ini disebut juga angin muson tenggara dan bertiup pada bulan April sampai dengan Agustus. Hal ini karena mulai 21 Maret sampai 23 September kedudukan matahari tepat berada di utara sampai garis lintang 23 1/2°LU pada 21 Juni.Source[2]
SOURCE : TERIMA KASIH UNTUK MENGUNJUNGI KAMI UPVOTE, COMMENT, RESTEEM, DAN FOLLOW MEBerkelanjutan,,,,
REGARDS @boyasyie JOIN TO #indo-STEM