Toraja society, in Indonesia has a very unique culture. The local people named it with the Ma'nene Ritual. The ritual that is held in three years is a traditional ceremony to replace the clothes on mummy which is their ancestor.
Ma'nene ritual is a way of Toraja people who inhabit the Sesean mountain region to honor their ancestors. The corpses that died when they were given the balm or preservatives still looked intact, though some were hundreds of years old.
Before this ritual is performed, the elders must lead the prayer to be given blessing. Uniquely, these prayers are pronounced in ancient Toraja. After that, the family opened the coffins and cleaned the corpse inside.
The bodies of these corpses, both men and women, are gently cleansed with brushes. Then they undress the corpse to be replaced with new clothes.
Although this ritual is short, the average lasts only about 30 minutes. But usually family members who live in overseas will go home to follow this Ma'nene Ritual. In addition, this ritual should be done after the rice harvest season, where the harvest is also used to hold a ritual.
People there also believe if this ritual is done before the harvest, then their fields will be attacked by pests, such as caterpillars and rats and the harvest will fail.
Because it has become a regular agenda, many tourists from abroad or from outside the South Sulawesi region who came to Toraja to witness this ritual. Do you want to see it live? Come to Toraja, an area with a variety of charms and uniqueness.
*INDONESIA*
Ma'nene, Ritual Menggantikan Pakaian Mayat di Toraja
Masyarakat Toraja, di Indonesia mempunyai budaya yang sangat unik. Masyarakat setempat menamainya dengan Ritual Ma'nene. Ritual yang digelar dalam tiga tahun sekali ini adalah sebuah upacara adat untuk menggantikan pakaian pada mummi yang merupakan leluhur mereka.
Ritual Ma'nene merupakan cara masyarakat Toraja yang mendiami kawasan pegunungan Sesean untuk menghormati leluhur mereka. Mayat-mayat yang saat meninggal telah diberi balsem atau bahan pengawet itu masih tampak utuh, walau ada yang sudah berusia ratusan tahun.
Sebelum ritual ini dilakukan, tetua adat harus memimpin doa agar diberi keberkatan. Uniknya, doa-doa ini diucapkan dalam bahasa Toraja kuno. Setelah itu, barulah pihak keluarga membuka peti-peti mayat tersebut dan membersikan mayat di dalamnya.
Tubuh mayat-mayat ini, baik laki-laki maupun perempuan dibersihkan secara perlahan dengan kuas. Kemudian mereka membuka pakaian yang dikenakan mayat untuk digantikan dengan pakaian yang baru.
Meski ritual ini berlangsung singkat, rata-rata hanya berlangsung sekitar 30 menit. Namun biasanya anggota keluarga yang tinggal di perantauan akan pulang untuk mengikuti Ritual Ma'nene ini. Selain itu, ritual ini harus dilakukan setelah musim panen padi, dimana hasil panen juga digunakan untuk menggelar ritual.
Masyarakat di sana juga meyakini bila ritual ini dilakukan sebelum masa panen, maka sawah mereka akan diserbu hama, seperti ulat dan tikus dan panen akan gagal.
Karena telah menjadi agenda rutin, banyak turis dari mancanegara atau dari luar daerah Sulawesi Selatan yang datang ke Toraja untuk menyaksikan ritual ini. Anda ingin menyaksikannya secara langsung? Datanglah ke Toraja, daerah dengan beragam pesona dan keunikannya.