Traditional Market Preferably in Aceh (Bilingual)

Banda Aceh, the capital of Aceh province, Indonesia, now has become as a modern city. Many of the public facilities have been renovated and follow the lifestyle trends of modern urban society. The change of the city at the tip of Sumatra Island is more obvious after Aceh hit by the tsunami.

However, in the midst of these changes, people in other parts of Aceh still maintain the traditions they have previously lived. Although the center of modern markets has also started to grow and spread to other small towns, but some of them still shop at traditional markets.

This morning I also feel how the interaction between citizens with fishers and fish traders in Pangwa Fish Market, Trieng Gadeng Subdistrict, Pidie Jaya. A very close interaction.

Uniquely, those who shop in this market is not solely those who come from the weak economy. Many residents of the upper class in this city also come and shop in this market. Their social level, visible from the vehicles they use and their different looks with other community groups.

One of the reasons they love to shop at this traditional fish market is the fish they sell are still fresh. Newly delivered by the fishermen after they returned from the sea. In contrast to urban communities who shop at supermarkets or malls. The fish there are not the catch on the same day and have been frozen for days.

I also had time to record some types of fish traded there.

*INDONESIA*

Pasar Tradisional Masih Diminati di Aceh

Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh, Indonesia, kini telah menjelma menjadi sebuah kota yang modern. Banyak dari fasilitas publik yang telah direnovasi dan mengikuti tren gaya kehidupan masyarakat perkotaan modern. Perubahan kota di ujung Pulau Sumatera ini semakin kentara setelah Aceh dilanda tsunami.

Namun, di tengah perubahan tersebut, masyarakat di bagian kota lain di Aceh tetap masih menjaga tradisi yang sebelumnya telah mereka jalani. Walau pusat pasar modern juga sudah mulai tumbuh dan menyebar ke kota-kota kecil lainnya, namun sebagian dari mereka tetap berbelanja di pasar tradisional.

Tadi pagi saya pun merasakan bagaimana interaksi antara warga dengan nelayan dan pedagang ikan di Pasar Ikan Pangwa, Kecamatan Trieng Gadeng, Pidie Jaya. Sebuah interaksi yang sangat erat. 

Uniknya, mereka yang bebelanja di pasar ini bukan semata-mata mereka yang datang dari kalangan ekonomi lemah. Banyak warga dari kalangan masyarakat kelas atas di kota ini juga datang dan berbelanja di pasar ini. Tingkat sosial mereka, terlihat dari kendaraan yang mereka gunakan dan penampilan mereka yang berbeda jauh dengan kelompok masyarakat lainnya.

Salah satu alasan mereka senang berbelanja di pasar ikan tradisional ini adalah ikan-ikan yang mereka jual masih segar. Baru diantar oleh para nelayan setelah mereka kembali dari melaut. Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang berbelanja di supermarket atau mall. Ikan-ikan di sana bukan hasil tangkapan pada hari yang sama dan sudah dibekukan selama berhari-hari.

Saya pun sempat merekam beberapa jenis ikan yang diperjualbelikan di sana seperti ikan lubin, ikan sebelah, tuna, udang kipas, dan puluhan jenis ikan lainnya.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
31 Comments