Kita Cendekia, Bukan Babu
Jika tak ada perusahaan, Apakah bangku bangku sekolah akan layu?
Jika tak ada industri, apakah masih banyak orang memerlukan guru?
Jika tak ada kantor kantor,
Masihkah toko toko menjual buku?
Kemanakah hasrat ingin tahu
Kalau sudah hilang karena ingin laku?
Lalu apa hakikat dari buku, bangku dan guru itu?
Apa setelah tau?
Aku pun juga ragu
Tentang kehidupan dan tau mana dahulu?
Tapi yang jelas aku tahu
Agaknya ilmu untuk kehidupan bukan untuk nafsu
Aku juga mulai heran dengan tangisan itu
Apalagi rengek rengekan itu
Sudah beda bunyinya tak seperti dahulu
Yang menyoal tak tahu
Bukan angka angka bisu
Itu semua pertanda semu
Akan hilangnya pandu
Yang telah tergeser waktu
Kita ini dicetak untuk berilmu
Bukan budak budak pesuruh