Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar sahabat steemian Indonesia? Saya doakan semoga anda semua selalu diberi perlindungan Allah Swt dan mendapatka rezeki berlimpah.
Saya berharap anda masih bersedia menyimak tulisan ini. Seperti biasa, saya akan berbagi pengalaman menulis. Kali ini saya ingin menjelaskan sedikit tentang isi sebuah paragraf.
Berdasarkan pengalaman saya, kebanyakan tulisan yang tidak enak dibaca dan membosankan adalah tulisan yang panjang dan bertele-tele. Apalagi kalau substansi yang dibahas juga tidak menarik. Jangan berharap tulisan tersebut akan dibaca tuntas oleh pembaca. Alih-alih akan diberi apresiasi, ditoleh pun tidak.
Tulisan ini kelihatan sepele dan remeh-temeh. Namun, kalau anda mau menyimak dengan cermat dan mempraktikkan isinya, Insya Allah kualitas tulisan anda akan semakin membaik. Dampaknya bisa dilihat dari jumlah pembaca yang sering mengikuti tulisan anda dan mau memberi komentar pada setiap postingan anda di blog.
Anda tentu sudah tidak sabar ingin mengetahui caranyanya bukan? Baiklah, saya akan mengupasnya satu persatu. Oh ya, tips yang saya tulis ini mengacu kepada tulisan yang dibuat menggunakan Microsoft Word.
Panjang kalimat dalam sebuah paragraf jangan lebih dari tiga baris. Mengapa begitu? Karena kalau panjang sebuah tulisan lebih dari tiga baris, biasanya mata mulai lelah. Selain itu daya talar otak kita pun mulai mengendur. Akibatnya kita cepat bosan dan sulit untuk mengerti makna kalimat tersebut.
Kata awal dalam sebuah kalimat dalam sebuah paragraf tidak boleh sama dengan kata awal pada kalimat selanjutnya. Jika kata awal dalam kalimat pertama sama dengan kalimat kedua atau kalimat selanjutnya, maka hal itu akan membuat pembaca cepat bosan. Kita perlu menggunakan kata yang berbeda pada setiap awal kalimat, sehingga tulisan menjadi lebih bervariasi dan penuh warna.
Kata akhir dalam sebuah kalimat tidak boleh sama dengan kata awal pada kalimat selanjutnya. jika hal ini terjadi, itu artinya kedua kalimat tersebut bisa disatukan menjadi satu kalimat.
Jangan gunakan tanda koma lebih dari tiga buah dalam sebuah kalimat, kecuali untuk kalimat yang isinya tentang uraian jenis sebuah benda atau sesuatu hal tertentu.
Jangan gunakan dua kata penghubung yang sama dalam sebuah kalimat. Misalnya dalam kalimat: "Saya suka warna yang biru yang sangat cerah sekali." Seharusnya kalimat itu cukup ditulis: "Saya suka warna biru yang sangat cerah sekali." Jadi, kata "yang" cukup satu saja, tidak boleh dua, sehingga kalimat menjadi lebih efektif.
Jangan gunakan dua kata hubung yang berbeda saling berdampingan dalam sebuah kalimat. Misalnya dalam kalimat: "Saya tidak sependapat dengannya dan yang membuat saya kesal, dia suka melecehkan saya."
Perhatikan kata "dan yang" saling berdekatan. Kedua kata itu sama-sama kata sambung, seharusnya tidak boleh berdekatan, melainkan harus dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam kalimat tersebut seharusnya diperbaiki menjadi: "Saya tidak sependapat dengannya dan suatu hal yang membuat saya kesal, dia suka melecehkan saya."Panjang sebuah paragraf sebaiknya antara 3-7 baris saja. Kalau panjang sebuah paragraf hanya satu atau dua baris, maka isinya terlalu pendek dan kurang menarik. Begitu juga kalau isi paragraf lebih dari tujuh baris, maka terlihat padat dan membuat mata mudah lelah. Selain itu terkadang makna yang terkandung dalam paragraf itu menjadi bias dan sulit dicerna.
Usahakan membuat kalimat pendek-pendek saja. Lebih cepat ketemu titik, itu lebih baik. Hal ini juga memudahkan otak dalam mencerna isinya. Kalau kalimat pendek, cenderung mudah diingat dan tidak membosankan.
Isilah kalimat dengan variasi kata yang menarik. Kalau kata-katanya terlalu monoton, pembaca juga cepat jenuh. Penulis harus terbiasa menggunakan kata-kata popular yang sudah umum diketahui publik. Sekali-sekali boleh saja kita menggunakan kata-kata asing, tetapi hendaknya perlu diberi penjelasan tambahan, agar pembaca tidak bingung.
Tempatkan tanda baca pada tempat yang benar. Jika kita Salah menempatkan tanda baca, bisa berdampak pada pergeseran makna kalimat. Cara untuk mengetahuinya dengan membaca tulisan kita menggunakan suara dan intonasi, seperti pelajaran membaca yang dulu pernah kita lakukan ketika masih SD.
Semoga tips yang saya bagikan ini bermanfaat dan bisa membantu anda meningkatkan kualitas keterbacaan tulisan anda.
Salam pena kreatif dari Bandung untuk Indonesia