Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar sahabat Steemian di seluruh penjuru tanah air? Semoga anda semua tetap dalam keadaan sehat wal'afiat dan masih bersemangat berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan.
Sahabat Steemian, saya ingin berbagi cerita tentang aktivitas hari ini, (Rabu, 6/12/2017) di Kota Cimahi. Seperti biasa, saya rutin mengadakan pelatihan menulis di Kantor Perpustakaan Umum Pemkot Cimahi yang terletak di Jalan Daeng Moh. Ardiwinata, Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi. Namun, ada yang istimewa kegiatan hari ini, karena saya kedatangan tamu penting, yaitu Teh Mariska Lubis, S.E., M,Int.S.
Siapa yang tak kenal Mariska Lubis? Beliau adalah seorang penulis di berbgai media yang sudah menerbitkan banyak tulisan, baik berupa buku maupun artikel. Beliau pernah menjadi blogger terpopuler se Indonesia versi Kompas - Gramedia dan memimpin berbagai media nasional. Beliau juga kini dipercaya sebagai Kurator Indonesia untuk OCD.
Selain itu, Mariska Lubis juga memiliki pengalaman dan jam terbang tinggi dalam mengajar ilmu kepenulisan. Beliau sudah lebih dari 15 tahun mengajar menulis di berbagai wilayah Indonesia dengan menggunakan "Teknik Imajinasi" yang mengarahkan pada pembentukan pola pikir menuju masa depan cemerlang.
Seperti biasa, tadi pagi saya datang lebih awal. Sekitar pukul 08.00 WIB sudah ada di perpustakaan dan bergerak ke lantai dua. Biasanya saya dan teman-teman yang mau belajar menulis kumpul di lantai satu, tetapi karena setiap akhir tahun sedang ada kegiatan stock opname, lantai satu sudah penuh dengan buku yang masih berantakan, siap untuk didata dan ditata ulang. Oleh sebab itu petugas memberikan tempat berkumpul di lantai dua.
Sampai di atas, ternyata beberapa orang peserta sudah menunggu. Saya pun segera mempersiapkan diri mengajar. Kebetulan ada satu orang peserta yang baru ikut pelatihan, sehingga saya putuskan untuk mengulas pelajaran sebelumnya, agar peserta baru tersebut bisa segera mengikuti materi selanjutnya.
Materi yang saya berikan hari ini masih seputar motivasi menulis, cara mencari ide, dan teknik menulis menggunakan metoda "free writing". Usai mengulas materi, biasanya saya beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya, sehingga terjadi dialog dan komunikasi dua arah antara saya sebagai narasumber dan peserta pelatihan. Sesi ini saya berikan sekitar satu jam.
Menjelang pukul 09.00 WIB, teh Mariska datang. Beliau saya kenalkan dengan para peserta yang memang sedang menanti kehadirannya. Memang sebelumnya sudah direncanakan akan ada sesi sharing bersama beliau pada pukul 09.00-10.30 WIB. Selain itu, hadir pula Kang Bahar Malaka, seorang pelukis terkenal asal Kota Cimahi, Kang Yuda, seorang dosen dan pendiri Taman Bacaan Citapen Berkah Kabupaten Bandung Barat, dan Teh Ahda Jaudah, pengurus Komunitas Penulis Kreatif (KPKers) Bandung Raya.
Usai tugas mengajar, saya serahkan kelas kepada Teh Mariska. Kemudian beliau pun memperkenalkan diri sambil menjelaskan secara panjang lebar tentang Steemit. Para peserta yang hadir tampak menyimak dengan serius semua pemaparan yang disampaikan oleh Teh Mariska. Beliau menyampaikan materi dengan santai santai dan penuh keakraban, sehingga membuat suasana kelas terasa hidup dan menyenangkan.
Banyak cerita menarik yang disampaikan oleh Teh mariska, terutama mengenai sejarah keberadaan Steemit di Indonesia dan dampaknya terhadap eksistensi penulis. Beliau juga membandingkan kelebihan Steemit dengan berbagai platform kepenulisan yang ada di tanah air. Salah satu hal menarik dan mendapat perhatian cukup besar dari peserta adalah reward yang diberikan oleh Steemit terhadap penulis. Bagi peserta, informasi yang disampaikan tersebut dinilai sangat positif dan menjadi angin segar bagi penulis untuk berkarya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Pada kesempatan tersebut Teh Mariska mengajak para peserta untuk bergabung di Steemit dan saat itu juga semua peserta secara antusias merespon ajakan beliau. Dengan sabar Teh Mariska membantu proses pendaftaran para calon steemian tersebut satu persatu.
Usai proses pendaftaran, Teh Mariska berpesan kepada para peserta pelatihan agar menjadi Steemian newbie yang santun dan beretika. Beliau menyarankan agar penulis lebih mengutamakan kualitas dan originalitas dalam berkarya. Jangan menulis hanya semata-mata mengejar uang, tetapi menulislah dengan hati nurani dan kejujuran.
Setelah acara pelatihan selesai, Teh Mariska menyerahkan dua buah buku karya beliau yang berjudul "Ayahku Inspirasiku" kepada petugas Perpustakaan Umum Pemkot Cimahi yang diwakili oleh Pak Yadi untuk menambah koleksi perpustakaan tersebut.
Acara dilanjutkan dengan foto bersama dengan seluruh peserta dan perekaman video ucapan salam dari Steemian Bandung untuk Indonesia.
Sebagai penutup pertemuan, Saya, teh Mariska, Kang Yuda dan Teh Ahda Jaudah makan siang bersama di sebuah Rumah Makan Sunda yang lokasinya tidak jauh dari Kantor perpustakaan Kota Cimahi. Kami makan siang sambil membahas program promosi dan sosialisasi Steemit di Kota Bandung berikutnya. Pada kesempatan itu saya juga merekam video singkat tentang kesan saya sebagai penulis terhadap kehadiran Steemit di Indonesia.
Semoga bermanfaat dan salam pena kreatif dari Bandung untuk dunia