Ayah, Lelaki Tak Kenal Lelah

IMG_20180120_073858.jpg
Ada dua orang yang tidak akan pernah berani kilasan, di dalam hidupku. Walau terkadang, aku tahu mereka juga tidak selamanya benar. Tuhan telah menjadikan aku untuk benar- benar tunduk tanpa kecuali, sejauh mereka tidak mengajak ke jalan mungkar. Mereka adalah ayah dan ibu.

Aku baru benar-benar merasa betapa pentingnya peran seorang ayah, justru ketika beliau sudah kembali keharibaan Ilahi Rabbi. Ya, ketika beliau tidak lagi berada bersama kami.

Dua tahun setelah beliau berpulang, aku mulai menapak tilas rekam jejak yang ditinggalkan melalui karya dan petuahnya. Sebagai lelaki yang pernah merasakan betapa hidup susah tidak mengenakkan, bapak selalu mengajarkanku tentang berbagi dan berbakti.
Ya, lelaki yang hanya bisa membaca Qur'an itu, telah mengajari dan memberikakanku banyak hal. Cinta, pengorbanan dan juga kasih sayang.


Ayah adalah seseorang yang memiliki peran sentral dalam sebuah rumah tangga. Sebagai seorang pemimpin, ia selalu mengorbankan kenyamanan pribadi, demi menghadirkan rasa nyaman dan aman bagi seluruh isi rumah tangga yang ia pimpin.

Maka tidak heran, bila sudah berkeluarga, seorang lelaki kerapkali berani menempuh resiko, menggadaikan keselamatan, mengorbankan kesehatan, hanya demi mencari nafkah bagi keluarga. Kerja mereka tentu penuh dengan persaingan dan risiko.

Dengan peluh bercucuran, dengan tubuh letih, mereka pulang ke rumah dengan rasa bangga, karena berhasil membawa rezeki untuk seluruh penghuni rumah.

Kala pulang, hanya dua hal yang diharapkan, sambutan hangat istri dan senyum ceria anak-anaknya. Dua hal itu adalah sesuatu yang paling mewah bagi seorang ayah.


Kini, aku telah menjadi seorang suami dan ayah bagi dua bocah yang sedang lasak-lasaknya. Setelah berjibaku setengah mati di luar rumah, hanya tiga hal yang saya harapkan: Senyum istri, sambutan ceria anak-anak dan doa restu dari ibunda.

Duh! Rasanya hilang sudah semua beban, ketika bisa berkumpul bersama mereka. Kini, aku benar-benar bisa meraba kebahagiaan yang pernah dirasakan oleh ayah. Sekembalinya dari rimba , ibu dan kami selalu menyongsong beliau dengan segenap keceriaan.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
29 Comments