Sebut saja namanya Ma'e, dia adalah seorang pemuda tampan dan saat ini telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik di salah satu Universitas terkemuka yang ada di Aceh. di usianya yang ke 23 tahun saat sedang menyelesaikan pendidikan di Kota Pelajar Banda Aceh, Ma'e jatuh cinta pada seorang gadis yang merupakan adik kelasnya ditempatnya kuliah. Ghina namanya, berparas cantik, langsing dan pintar. Ma'e pun mulai jatuh hati padanya, pandangan pertama saat hari kedua Orientasi Mahasiswa Baru tahun 2013.
Ma'e hanya mampu menatapnya dari jauh, disudut meja panitia Ospek dia mencuri pandangan, sesekali tersenyum dan membanyangkan betapa bahagianya ketika mampu memikat hatinya ghina. Begitulah cerita Ma'e melalui email yang dikirimkan kepada saya saat itu. Sebagai seorang mahasiswa yang punya nilai akademis yang tinggi diantara teman-temannya, tak ada yang tidak mengenal siapa dirinya. sebenarnya sih cewek-cewek kampus juga banyak yang tertarik karena dia sangat ideal untuk dijadikan seorang pacar.
Sifatnya yang minder dan cenderung takut jika menghadapi wanita membuat dia menjomblo sampai menjelang semester terakhir. Aku sering mengirimnya email dan sesekali menelponnya menanyakan kehidupan pribadinya. saat itu saya menyarankan dia untuk berubah, menjadi pria yang pemberani dan pokoknya Ma'e harus punya pacar yang akan dijadikan sebagai pendamping hidupnya kelak.
Lagi-lagi gagal, Ma'e tak berani menelpon Ghina walaupun sudah mendapatkan nomor hp nya sejak pembubaran Ospek Mahasiswa waktu itu. aku hanya mampu memberikannya dorongan, namun tiada perubahan yang berarti walaupun sering berbapasan dan tukar pikiran tentang matakuliah di kampus.
Memang berdasarkan cerita Ma'e, ghina pernah dekat dengan cowok dikampus, mereka saling jalan bersama, sering belajar bersama dan hampir sebagian besar waktu dikampus dihabiskan berdua untuk membahas tentang perkuliahan
Sebulan kemudian di akhir semester VII Ma'e mengirimi saya email dan menceritakan bahwa dia sudah menuliskan sepucuk surat cinta untuk ghina.
Kalau kau masih menganggapku hanya sebagai seorang teman
jangan pernah beri harapan dalam hidupku ini
karena aku manusia yang butuh cinta
dan kasih sayang yang seutuhnya dari dirimu ghina
Namun, jika kamu bimbang dalam memilih
antara aku dan dia
ku relakan.....
karena ku tak ingin bersatu dalam impian yang lain
Semoga terbaca oleh mu
itulah isi surat pertama yang dituliskan Ma'e buat ghina, Malam harinya ghina mencoba hubungi mae melalui hand phone nya.
"bang Ma'e... kenapa abang mengirimi adek surat seperti ini?, ghina gak suka bg... ghina mau kita jumpa dan bicarakan ini bang. begitulah yang ghina sampaikan via telpon.
"saya... abang.." dengan terbata-bata Ma'e menjawab, "sebenarnya abang tak bermaksud..." Ma'e terdiam dan tak mampu mengeluarkan kata-kata. namun dia terus didesak untuk menentukan jadwal pertemuan mereka.