Evaluasi Diri: 18 Hari di Steemit, Apakah Postingan Saya Spam?

image

Assalamu'laikum Wr. Wb. Semoga semua steemian Indonesia sehat dan segar di pagi ini.

Hari ini sudah 18 hari saya memproduksi konten di Steemit. Dalam 7 hari pertama sejak 2 Agustus 2017 sudah ada 100 follower, dan kini di 18 hari sudah ada 263 follower.

Sampai di level 48 ini saya sudah memproduksi 40 konten. Sejauh ini belum ada konten plagiat dan hoax. Hanya saja, yang saya rasakan masih banyak postingan yang sifatnya spam.

Spam saya artikan sebagai postingan yang tidak dikehendaki ada di Steemit oleh pembaca karena tidak bernilai lebih, dan bisa diperoleh dengan mudah di blog dan website lainnya.

Sebagai media berbasis teknologi blockchain, yang menjadikan konten sebagai umpan pancing ikan Steem, sudah selayaknya Steemit berisi konten bermutu, lebih dari media sosial lainnya.

Saya menyadari postingan saya masih belum kuat. Mengapa bisa terjadi? Berikut renungan diri sendiri, siapa tahu bisa bermanfaat bagi calon steemian yang sedang mempelajari steemit sebelum memutuskan untuk bergabung.

  1. Steemit ibarat gadis cantik, yang bisa langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Akhirnya saya terburu-buru membuka akun dan langsung memperkenalkan diri, tanpa mempelajari lebih dahulu apa itu steemit. Akibatnya, postingan perdana saya gagal menjadi umpan pancing awal yang baik.

  2. Akibat terburu-buru perkenalan saya tidak memenuhi kaedah "kesan pertama menentukan." Padahal di postingan perdana berhastag #introduceyourself inilah potensi mendapat reward bisa lebih banyak. Para steemian sangat senang menyambut pendatang baru. Mereka akan memberi upvote, komentar, follow untuk perkenalan yang mengesankan.

  3. Saya sering sekali tergoda untuk segera tekan tombol posting. Akibatnya sering melakukan editing setelah konten tayang. Saya juga tergoda untuk segera menulis apa saja yang terpikirkan, terlihat, bahkan yang terlintas di kepala. Ada perasaan semua orang pasti suka apa yang akan saya posting. Setelah diperhatikan lagi, ternyata saya sendiri tidak menyukainya, dan saya menyebutnya sebagai postingan spam.

  4. Saya belum menemukan pola postingan yang konsisten. Akibatnya dalam jangka waktu 24 jam saya belum tampil pada waktu yang konsisten. Misalnya, pagi dan sore atau waktu lainnya. Kapan terpikir dan ada bahan langsung tayang. Ini saya rasa tidak baik.

  5. Saya masih kurang berinteraksi dengan postingan kawan-kawan, hanya membaca sekilas, lalu komentar apa adanya, dan upvote. Ini saya rasa tidak baik, tidak membantu Steemit menjadi media dengan konten dan komentar terbaik. Upvote juga tidak diobral dan lebih bagus melakukan upvote di saat bertenaga ketimbang melakukan upvote di saat lemah.

  6. Saya masih kurang berinteraksi dengan kawan-kawan di group dan kopi darat. Padatnya waktu diperkerjaan yang juga mengelola media membuat hari-hari dipenuhi dengan "tarian jemari" alias mengetik ragam konten. Jika larut di group maka ada banyak tugas yang tertunda untuk segera diselesaikan. Saat ini ada 15 group di saluran WhatApp yang otomatis menguras energi baterai. Dampaknya, postingan di Steemit juga tidak mudah mendapatkan upvote, komentar dan resteem, apalagi jika sekedar memproduksi postingan spam.

Begitulah evaluasi diri saya di hari 18 ini, dan terimakasih kepada teman-teman semua yang masih setia memberi dukungan dan perhatian meskipun saya belum sepenuhnya seperti rekan-rekan semua. Saya dan rekan semua pasti setuju Steemit menjadi media yang berisi konten terbaik, dan saya yakin kita semua akan terus memperbaiki diri. []

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
12 Comments