Broken Home dan Masa Pahit Anak

![image]( (Kantor Pengadilan Agama. Fotografer mas @icuz)

Barawal dari pengalaman teman saya @icuz yang menetap di sekitar kantor Pengadilan Agama Kota Blora, Jawa Tengah. Ia saban hari melihat ada saja warga kabupaten itu yang hadir untuk menjalani proses persidangan di kantor tersebut. Mirisnya, sering terlihat juga wanita muda yang masih belia, resmi menjanda usai diketuk palu penetapan oleh sang hakim. Tontonan demikian, juga sering kita dengar dan saksikan dari ruang sidang pengadilan agama lain, di Indonesia.

Sungguh memilukan! Jika sebuah hubungan rumah tangga harus hancur dan berujung penceraian. Tentu yang bakalan menjadi korban adalah ‘anak’ dari hasil paduan kasih sayang mereka. Selayaknya anak harus tumbuh besar bersama curahan penuh perhatian ibu dan bapaknya. Tapi kondisi broken home menyebabkan perhatian kasih sayang tidak diperolehkan lagi oleh si anak. Keadaan ini, otomatis berdampak buruk terhadap mental dan karakter si anak sampai sampai dewasa.

Teman steemians, kali ini saya berusaha menceritakan kisah keluarga broken home dan wanita lugu yang gampang termakan rayuan pria hidung belang, telah beristri. Ini bukan kisah fiksi, melainkan kisah nyata, yang dialami seorang gadis muda berparas manis yang tak lain merupakan teman istri saya sendiri.

Tentu tak elok jika saya harus merincikan sosok wanita yang bakalan saya tuliskan kisahnya ini, karena harus mengedepankan hak privasi seseorang. Namun intisari dari pengalaman pahit akan sebuah kegagalan membangun ‘rumah tangga’ ini, dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Sebut saja wanita muda berparas manis nan ayu itu adalah Mawar. Ia merupakan gadis lugu asal Pidie Jaya, sebuah kabupaten baru di Provinsi Aceh. Ia berasal dari keluarga sederhana dengan pendidikan terbatas pula. Mawar awalnya gadis periang yang memiliki cita-cita dapat hidup bahagia bersama pria yang mapan.

Sekitar empat tahun lalu, ia luluh terpesona jatuh dalam pelukan seorang pria berpenampilan mapan asal Kabupaten Aceh Barat. Sehari-hari pria ini sangat terlihat mempesona dan tajir. Ia merupakan pria yang telah memiliki istri. Pria ini bergelut di bisnis tambang sehingga sering jauh dari rumah.

Mawar gadis lugu memiliki harapan suatu hari dapat hidup mapan dan membanggakan kedua orang tuanya. Hasrat demikian sangat wajar serta sangat manusiawi. Ia bertekuk lutut dihadapan pria ini. Seakan terhipnotis dengan gombalan angin surga sang pria. Padahal semua keindahan yang ditawarkan hanyalah angan semu semata.

Meskipun akhirnya Mawar mengetahui sang pria telah beristri. Ia tetap rela dipersunting menjadi istri entah yang keberapa? bagi si pria hidung belang ini. Mereka resmi menjadi suami istri sesuai agama, setelah mengucap ijab Kabul di sebuah prosesi menikah siri.

Mawar diboyong ke Meulaboh dan menetap di komplek perumahan tempat saya berdomisili. Pria hidung belang yang memperistrinya, tak lain merupakan teman kongkow saya sendiri. Saya tidak dapat mengintervensi kehidupan mereka. Itu pilihan mereka masing-masing.

Saya tidak pernah ngoceh saat Mawar selalu menggadang-gadangkan sang suaminya. Padahal saya sangat kasihan melihat kisah hidupnya. Ia pun memiliki bayi pertama bersama si pria tersebut. Saya turut bahagia, melihat ia bahagia dengan harapan cerah dikemudian hari.

Usai bisnis si pria bangkrut, satu persatu hartanya mulai dijual, bahkan mobil yang sering dikendarainya juga dilego murah. Ia mulai tidak pernah muncul di kediaman rumah istri mudanya. Saya pun mulai tidak pernah melihat pria hidung belang ini lagi. Kabar yang saya peroleh, ia lebih memilih berdiam di rumah istri tuanya.

Hand Phone (HP) si pria mulai sering tak aktif. Jika aktif ditelpon, sering beralasan sibuk kerja dan lain-lain sebagainya. Dua hari tak pulang, seminggu, hingga sebulan tak kunjung pulang. Mawar mulai pupus harapan. Tapi saya tidak pernah sedikitpun berkomunikasi akrab bersama Mawar, karena lebih menganjurkan istri saya untuk terus menghibur wanita yang sedang putus asa itu.

Ia memilih kembali pulang ke kampung halamannya. Berusaha terlihat tegar, ia memboyong anak kecil hasil buah cinta bersama di pria hidung belang meninggalkan Meulaboh. Kami tak bisa berbuat banyak, itu kehidupannya dan itu hasil dari pilihannya karena menikah dengan pria telah beristri.

Teman steemian, dengan pengalaman buruk yang dihadapi si Mawar, saya mengajak kita semua untuk meresapi bagaimana kondisinya, guncangan jiwanya, dan keadannya saat itu. Hancur lebur sudah harapan besar untuk meraih kebahagian.

Bagaimana jika si Mawar tadi adalah ibu kita dan anak yang ia lahirkan adalah kita? Kita bakalan dewasa tanpa curahan kasih sayang yang utuh dari orang tua. Kondisi broken homen ini, sangat merugikan mental si anak karena mau tidak maun akan tumbuh besar tanpa perhatian orang tua seperti anak lainnya.

Saya paham benar lika-liku kondisi seorang anak berkambang tanpa kasih sayang orang tua? Sejak sekolah Taman Kanak (TK) orang tua saya sendiri resmi bercerai di Pengadilan Agama Banda Aceh. Jadi, jika si ibu memilih untuk menikah lagi. Pada umumnya, seorang anak hanya bertahan beberapa tahun saja menjalani hidup bersama ibunya.

Selanjutnya, jika ibunya tidak menitip kesanak familinya, ia sendiri yang bakalan memilih menjauh dari ibunya. Serba salah! karena disini ada permainan perasaan tidak nyaman dengan ayah tirinya. Demikian juga jika mengikuti bapaknya, ada kurang kenyamanan bersama ibu tirinya. Jadi teringat lagu kekejaman ibu tiri hehehe…yang bukan broken home jangan resapi, tak akan pernah paham!

Mental anak demikian akan terpupuk keras, karena ia akan tumbuh besar jauh dari orang tua. Tidak ada kata manja bagi mereka, saat ia kedinginan tengah malam, tidak bakalan ada jeritan “mama ambilkan selimut” demikian juga jika ia lapar, tidak bisa seenaknya makan, sebelum mencuci piring terlebih dahulu. Kebiasaannya, karakter anak tanpa kasih sayang orang tua, lebih banyak tertutup serta berdiam diri menahan hasratnya. Semoga anak kita kelak, tidak sampai merasakan kondisi pahit demikian.

Disini saya mengajak teman steemian untuk dapat menghargai pasangannya masing-masing, biar rumah tangga kita dapat langgeng dan anak-anak kita tidak sampai mengalami perjalanan hidup pahit ala broken home.

Sedangkan bagi steemian yang masih melajang ting-ting, tolong jangan permainkan perasaan lawan jenis masing-masing. Jika emank benar anda rasa yang teramat dalam dan besar terhadap lawan jenis anda, silahkan ungkapkan! Semoga mampu terjalin sampai ke pelaminan.

Namun jika anda tidak ada rasa cinta dan sayang yang lebih terhadap pacar maupun calon pacar, jangan anda memanfaatkan kondisi cinta buta orang lain itu untuk memperalatnya, alangkah bagusnya jika anda ungkap kejujuran tentang perasaan anda terhadapnya. Anda dapat mengajaknya untuk berfikir jernih dan berteman saja. Toh! Tidak semua cinta itu harus saling memiliki.

Mohon teman ku, jangan dasari sebuah hubungan karena hawa nafsu, karena pasti berujung mengecewakan dikemudian hari dengan embel-embel penyesalan konyol. Utamakan pendekatan positif tanpa baper duluan saat anda terjebak pada pandangan pertama, sebab sebuah hubungan yang diawali komunikasi asik atau nyambung antara satu dengan lainnya, dapat membantu anda memahami, apakah perasaan yang ada di hati itu? cinta atau kasihan! Mari utamakan berfikir postif untuk menyongsong masa depan cerah masing-masing. Wassalam.
image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
38 Comments