Trees gleaming as far as the eye could see, fresh breeze blowing caressing the skin gently, and fresh air free from pollution. The early sunshine of February 2018 shone fiercely. But here, under the verdant trees, the coolness remains porch.
The surrounding air pollution does not disturb the air quality in the former PT Arun NGL Housing Complex in Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. It's like there's an invisible wall that stops pollution coming in. Ah, actually the wall is there and clearly visible. The walls are verdant trees that provide oxygen for living things and absorb the flying dust.
Healthy and civilized
The need for green open space is now increasingly important in the midst of life that continues to run without pause. People need a place of socialization and a place to interact socially, to keep the values of humanity and maintain common sense is not disturbed in the midst of an increasingly individualistic life strikes. The existence of green open space supports a healthy and adaptable life, as one of the characteristics of modern humans close to nature.
One of the records of the success of Surabaya Mayor, Tri Rismaharini, is to conjure Surabaya into a friendly green city for its citizens with wide pavements for pedestrians. While visiting there, I noticed how trees get an important place compared to the growth of new buildings.
Development does not have to sacrifice trees. When a section of the road is widened, the trees that are not too big and tall are not cut down but are dismantled to the roots and moved to the side of the road. Cutting down trees takes only a few hours, but waiting for trees to grow takes years. It's a message we often hear to love loving trees as the city loves this life.
Green open space
The availability of green open space is now one of the important aspects of urban development. The trees are now no longer growing naturally, but they are already part of the development engine that ensures the availability of space for hydrological conservation areas. Green open space is also a catchment area, so the city is not flooded in the rainy season and not a drought in the dry season. Two problems are common in many cities in Indonesia, including Jakarta.
As an area close to a variety of natural disasters, green open space becomes a mandatory requirement in various cities in Indonesia for disaster mitigation. Land and floods are among the two most frequent disasters in Indonesia, especially in the rainy season. The availability of trees is one of the answers to the problem.
Multifunction green open space
Green open spaces not only have ecological functions, but many other functions such as social and cultural (modern art activities are getting closer to nature such as music, drama, and poetry reading). There are also aesthetic functions such as stimulating the creativity and productivity of citizens.
In Indonesia, the role of the government is very central to support the growth of green open spaces. But in the midst of low government awareness, it takes encouragement from various parties for government policy to support the birth of green open spaces. The role of mass media, community communities, including the Steemians, can contribute to environmentally sound governmental policies.
The green open space is part of a civilized life. Let's support it together.[]
Ruang Terbuka Hijau Bagi Kehidupan Berperadaban
Pepohonan menghijau sejauh mata memandang, angin segar berembus membelai kulit dengan lembut, dan udara segar yang bebas degan polusi. Sinar matahari awal Februari 2018 bersinar garang. Namun di sini, di bawah pepohonan menghijau, kesejukan tetap teras.
Polusi udara di sekitar seolah tidak menganggu kualitas udara di bekas Komplek Perumahan PT Arun NGL di Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. Seolah ada dinding tak terlihat yang membendung polusi masuk. Ah, sebenarnya dinding itu memang ada dan terlihat dengan jelas. Dinding itu adalah pepohonan menghijau yang menyedikan oksigen bagi makhluk hidup dan menyerap debu-debu yang beterbangan.
Sehat dan beradab
Kebutuhan ruang terbuka hijau kini memang semakin penting di tengah kehidupan yang terus berlari tanpa jeda. Masyarakat butuh tempat sosialisasi dan tempat berinteraksi secara sosial, untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan menjaga akal sehat tidak terganggu di tengah gempuran kehidupan yang semakin individualistik. Keberadaan ruang terbuka hijau mendukung kehidupan yang sehat dan beradap, sebagai salah satu ciri manusia modern yang dekat dengan alam.
Salah satu catatan kesuksesan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, adalah menyulap Surabaya menjadi kota hijau yang ramah bagi warganya dengan trotoar yang luas bagi pejalan kaki. Ketika berkunjung ke sana, saya melihat betapa pepohonan mendapatkan tempat yang penting dibandingkan dengan tumbuhnya gedung-gedung baru.
Pembangunan tidak harus mengorbankan pohon. Ketika ada bagian jalan yang dilebarkan, pepohonan yang belum terlalu besar dan tinggi tidak ditebang, melainkan dibongkar sampai ke akarnya dan dipindahkan ke pinggir jalan. Menebang pohon memang hanya membutuhkan waktu beberapa jam, tetapi menunggu pohon tumbuh butuh waktu bertahun-tahun. Itu pesan yang sering kita dengar agar tetap mencintai pohon sebagaimana kota mencintai kehidupan ini.
Ruang terbuka hijau
Tersedianya ruang terbuka hijau kini menjadi salah satu aspek penting dalam tata ruang pembangunan kota. Pepohonan kini bukan lagi tumbuh secara alamiah, tetapi sudah menjadi bagian dari rekayasa pembangunan yang menjamin tersedianya ruang bagi kawasan konservasi kelestarian hidrologis. Ruang terbuka hijau juga menjadi kawasan daerah tangkapan air, sehingga kota tidak kebanjiran di musim hujan dan tidak kekeringan di musim kemarau. Dua masalah yang sering terjadi di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta.
Sebagai daerah yang dekat dengan berbagai bencana alam, ruang terbuka hijau menjadi kebutuhan wajib di berbagai kota di Indonesia untuk mitigasi bencana. Tanah dan banjir termasuk dua bencana yang paling sering terjadi di Indonesia, terutama di musim hujan. Tersedianya pepohonan merupakan salah satu jawaban atas persoalan tersebut.
Multifungsi ruang terbuka hijau
Ruang terbuka hijau tidak hanya memiliki fungsi secara ekologis, tetapi banyak fungsi lain seperti dalam bidang sosial dan budaya (kegiatan kesenian modern semakin dekat dengan alam seperti musik, drama, dan pembacaan puisi). Terdapat juga fungsi estetika seperti menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga.
Di Indonesia, peran pemerintah sangat sentral untuk mendukung tumbuhnya ruang terbuka hijau. Tapi di tengah kesadaran pemerintah yang rendah, dibutuhkan dorongan dari berbagai pihak agar kebijakan pemerintah mendukung lahirnya ruang terbuka hijau. Peran media massa, komunitas masyarakat, termasuk Steemians, bisa ikut mendorong kebijakan pemerintah yang ramah lingkungan.
Ruang terbuka hijau adalah bagian dari kehidupan yang berperadaban. Mari kita dukung bersama.[]