Meetup Bereh KSI Chapter East Aceh: Beatbox, Grilled fish, and Community Strengthening | Bilingual |

After Bandung, meetup back to Aceh, precisely in East Aceh which took tagline "Meetup Bereh". Bereh or Beres in Indonesian (bahasa) is a popular term in some parts of Aceh to express a "very good" situation. When in many meetup Indonesian Steemit Community (KSI) take tagline in English, this time @ilyasismail and comrades popularize the language of Aceh. A piece of the word that makes such a deep difference.

Meetup Bereh KSI East Aceh, increasingly strengthens the cohesion of Steemit Indonesia Community. The Steemians come from different regions, not only from nearby communities such as KSI Chapter Aceh Utara and KSI Chapter Langsa but also from KSI Chapter Bireuen and KSI Chapter Lhokseumawe. Attending the closest Meetup chapter is such an exciting duty for all Steemians.


Meetup Bereh_03.jpg


At every meetup, I always look for a side different from the others. Meetup should not be a boring routine so there must be a more interesting side. As the Indonesian curator of @aiqabrago said, meetup must be packed with creative to be more interesting. How to package it, I think every chapter should highlight its authenticity that is different from other areas. Meetup should be a moment to introduce the potential of the region and the potential of the Steemians.

Amir Syarifuddin, Head of Public Relations Division of East Aceh Regency, said. As a form of concern, he came on behalf of the East Aceh Regency Government. He expects the Steemians to raise the potential in East Aceh. With the phenomenon of Steemit entering various villages in Aceh, Amir expects the internet network to reach remote areas such as Simpang Jeurneh, Lokop, or Penaron. "So not only in Idi area," Amir Syarifuddin said.

The Steem / it Promot in the event exposes the testimony from @zainalbakri, @abduhawab, game curator @Jodipamungkas, and @ayijufridar, in addition to the explanation from Steemit Indonesia curator, @levycore.

Discussions are still around common issues, reputation value, upvote, @cheetah, Steem and Steem Dollars prices are down, what's the use of curators, and the benefits of community, and so on.


Meetup Bereh_02.jpg


However, this does not mean boring meetup this time. In fact, it can be said a lot of constructive criticism in it, as one participant expressed about the licking behavior of some Steemians, paid upvote, and plagiarism of many Steemians from Indonesia. The Steemians are also advised to develop creativity to achieve success in Steemit is sometimes easy, but not infrequently should be bloody. No pain, no gain.

The idea of @dillimunanzar, for example, about Steemit for writing teachers is worth to give appreciation. He said the Regional Education Council (MPD) of Lhokseumawe City, supported the idea of writing teachers at Steemit due to low appreciation in other media. Promo Steem/it needs to be done to the teacher because many teachers are already big in Steemit and already get a lot of rewards.

Another criticism came from @albertjester, the board of KSI Chapter Bireuen who claimed to be disappointed with the plagiarism in dsound audio applications. "Many old songs such as his songs Ari Wibowo and Vina Panduwinata are recognized as a song belonging to a Steemians. How to deal with a situation like this? "

The question of paid upvote comes from Steemians pretty women @syareefa10. "What are the consequences when we do that?" She asked with a brief, straightforward, and clear articulation phrase. The wording is very elected, as the recommendation of a great poet. On the way home, @zainalbakri until hope @syareefa10 will be the moderator at the next event. Hopefully hope is realized.

Although it has appeared several times in the Steem/it promo, the author @idafitri0825 again questioned the use of curator in Steemit.

Questions after question are answered alternately by @levycore, @zainalbakri, @ayijufridar, and @abduhawab. While the question about the game as submitted @popon, becomes the duty @jodipamungkas to explain it.


Meetup Bereh_04.jpg


To make Meetup Bereh unchanged monotone, moderator @zamzamiali invites two Steemians Bireuen as well as beatboxer, @firmandaputrabbx and @mynameisman, skill performance. They do promo Steem / it with a beatbox, an art that mimics the sound of a musical instrument through speech utensils such as mouth, lips, tongue, or oral cavity. Enough entertain entries Meetup Bereh KSI East Aceh.

The discussion and the appearance of two beatboxers complement the warmth of grilled fish on the coast of Kuala Idi, East Aceh. KSI Chapter Aceh Timur hosted the participants with grilled fish before the event began. Perhaps they want the attendees to attend Meetup Bereh with a soft warmth like grilled fish meat.[]


Meetup Bereh_01.jpg



Penampilang beatbox dari Steemian asal Bireuen @firmandaputrabbx dalam Meetup Bereh Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Aceh Timur, Sabtu 24 Februari 2018.


Meetup Bereh_07.jpg


Meetup Bereh KSI Chapter East Aceh: Beatbox, Ikan Bakar, dan Penguatan Komunitas

Setelah Bandung, meetup kembali ke Aceh, tepatnya di Aceh Timur yang mengambil tagline “Meetup Bereh”. Bereh atau Beres dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah istilah yang popular di sebagian Aceh untuk mengungkapkan sebuah situasi yang “oke banget”. Bila di banyak meetup Komunitas Steemit Indonesia (KSI) mengambil tagline dalam bahasa Inggris, kali ini @ilyasismail dan kawan-kawan mempopulerkan bahasa Aceh. Sepotong kata yang membuat perbedaan demikian dalam.

Meetup Bereh KSI Aceh Timur, kian mengukuhkan kekompakan Komunitas Steemit Indonesia. Para Steemians datang dari berbagai daerah, tidak hanya dari komunitas terdekat seperti KSI Chapter Aceh Utara dan KSI Chapter Langsa, tetapi juga dari KSI Chapter Bireuen dan KSI Chapter Lhokseumawe. Menghadiri Meetup chapter terdekat seperti menjadi kewajiban yang menggembirakan bagi semua Steemians.

Di setiap meetup, saya selalu mencari sisi yang berbeda dari yang lain. Meetup jangan sampai menjadi rutinitas yang membosankan sehingga harus ada sisi yang lebih menarik. Seperti yang pernah disampaikan kurator Indonesia @aiqabrago, meetup harus dikemas dengan kreatif agar lebih menarik.

Bagaimana mengemasnya?

Saya pikir setiap chapter harus menonjolkan keasliannya yang berbeda dengan daerah lain. Meetup harus dijadikan momen untuk memperkenalkan potensi daerah dan potensi Steemians.


Meetup Bereh_05.jpg


Inilah yang antara lain disampaikan Kepala Dinas Kementerian Informasi Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Amir Syarifuddin. Sebagai bentuk kepedulian, ia datang atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Dia mengharapkan Steemians bisa mengangkat potensi di Aceh Timur. Dengan fenomena Steemit yang masuk ke berbagai desa di Aceh, Amir mengharapkan jaringan internet pun sampai ke daerah terpencil seperti Simpang Jeurneh, Lokop, atau Penaron. “Jadi jangan hanya di kawasan Idi saja,” kata Amir Syarifuddin.

Promot Steem/it dalam kegiatan tersebut memaparkan testimoni dari @zainalbakri, @abduhawab, kurator game @Jodipamungkas, dan @ayijufridar, selain penjelasan dari kurator Steemit Indonesia, @levycore.

Diskusi masih seputar masalah yang biasa muncul, nilai reputasi, upvote, @cheetah, harga Steem dan Steem Dollars yang belakangan turun, apa gunanya kurator, serta manfaat dari komunitas, dan sebagainya.

Namun, bukan berarti meetup kali ini membosankan. Malah bisa dibilang banyak kritik yang membangun di dalamnya, seperti disampaikan seorang peserta tentang perilaku menjilat beberapa Steemians, upvote berbayar, serta plagiasi yang banyak dilakukan Steemians dari Indonesia. Para Steemians juga disarankan mengembangkan kreativitas untuk meraih kesuksesan di Steemit yang kadang mudah, tetapi tak jarang harus berdarah-darah. No pain, no gain.


Meetup Bereh_06.jpg


Gagasan @dillimunanzar, misalnya, tentang Steemit untuk guru menulis layak diapreasiasi. Dia mengatakan, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Lhokseumawe, mendukung gagasan guru menulis di Steemit karena rendahnya penghargaan di media lain. Promo Steem/it perlu dilakukan kepada guru, sebab banyak guru yang sudah besar di Steemit dan sudah mendapatkan banyak reward.

Kritik lainnya datang dari @albertjester, pengurus KSI Chapter Bireuen yang mengaku kecewa dengan banyaknya plagiasi dalam aplikasi dsound audio. “Banyak lagu lama seperti lagunya Ari Wibowo dan Vina Panduwinata yang diakui sebagai lagu milik seorang Steemians. Bagaimana menghadapi situasi seperti ini?”

Pertanyaan tentang upvote berbayar datang dari Steemians perempuan @syareefa10. “Apa konsekwensinya ketika kita melakukan itu?” Dia bertanya dengan kalimat singkat, lugas, dan artikulasi yang jernih. Susunan katanya sangat terpilih, seolah hasil rekomendasi pujangga besar. Dalam perjalanan pulang, @zainalbakri sampai berharap @syareefa10 akan menjadi moderator di acara berikutnya. Semoga harapan itu terwujud...

Meski sudah pernah muncul beberapa kali dalam promo Steem/it, penulis @idafitri0825 kembali mempertanyakan gunanya kurator di Steemit.


Meetup Bereh_09.jpg


Pertanyaan demi pertanyaan tersebut dijawab secara bergantian oleh @levycore, @zainalbakri, @ayijufridar, dan @abduhawab. Sedangkan pertanyaan mengenai game seperti disampaikan @popon, menjadi tugas @jodipamungkas untuk menjelaskannya.

Untuk membuat Meetup Bereh tidak berubah monoton, moderator @zamzamiali mempersilakan dua Steemians Bireuen sekaligus beatboxer, @firmandaputrabbx dan @mynameisman, unjuk kebolehan. Mereka melakukan promo Steem/it dengan beatbox, sebuah seni yang menirukan suara alat musik melalui alat-alat ucap seperti mulut, bibir, lidah, atau rongga mulut. Cukup menghibur peserta Meetup Bereh KSI East Aceh.

Diskusi dan penampilan dua beatboxer melengkapi kehangatan ikan bakar di tepi pantai Kuala Idi, Aceh Timur. KSI Chapter Aceh Timur menjamu para peserta dengan ikan bakar sebelum acara dimulai. Barangkali mereka ingin para peserta hadir di Meetup Bereh dengan kehangatan yang lembut seperti daging-daging ikan bakar.[]


Meetup Bereh_08.jpg



Dua Steemians sekaligus beatboxer asal Bireuen, @firmandaputrabbx dan @mynameisman duet bersama dalam Meetup Bereh Komunitas Steemit Indonesia Chapter Aceh Timur yang berlangsung di Idi, Sabtu 24 Februari 2018.


Meetup Bereh_08.jpg


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
58 Comments