Untuk Apa Bergabung di Steemit?

maxresdefault.jpg Source

Untuk apa bergabung di Steemit, yang mengusung slogan Joint the movement ini? Jawabannya tegas, untuk memperoleh posting rewards, curating rewards dan _commitmen rewards dari kegiatan menjadi kreator dan kurasi di Steemit. [1]

Itulah tiga kebahagian yang ditawarkan oleh media sosial berbasis blockchain technology ini. Ini pula yang menjadi alasan mengapa pengguna media sosial lainnya terus ramai membuka akun di Steemit. Tentang bagaimana dinamika di Steemit bisa dilihat dipostingan @archange berjudul "Steemit Statistics – 2017.08.19." [2]

Jadi wajar sekali jika seluruh Steemiers berlomba dan akan terus berkompetisi secara ketat menghadirkan postingan dan komentar yang diharap dapat mendatangkan upvote besar atau yang saya sebut "tendangan trending" dari Whales and Dolphins (Paus dan Lumba-lumba) . Selebihnya, adalah cara untuk menjaga agar postingan dan komentar tetap mendapatkan perhatian dari sesama Minnows (ikan kecil), yang siapa tahu bisa terdeteksi oleh "lumba-lumba dan paus".

Source

Menjadi "ikan kecil" ditengah lautan besar tentu tidak mudah, berbeda dengan menjadi ikan paus di tengah kolam kecil tentu bebas menentukan kekuatan vote yang yang dimiliki. Mau melakukan "tendangan trending" siapapun pasti akan disyukuri, dan yang lain hanya bisa terus mencoba menarik perhatian, sambil melakukan "engkol" ala kadar di postingan kawan-kawan.

Di tengah iklim samudera biru Steemit itulah para Steemian kecil bisa melakukan hal-hal pungo (gila) untuk menghasilkan postingan yang menarik untuk memposisikan dirinya menjadi "ikan pelangi" agar menarik perhatian.

Bayangkan, jika di facebook bisa duduk manis untuk posting dan komen tanpa peduli apakah yang diposting karya plagiat, spam atau hoax, kini di Steemit harus menghadirkan konten orisinal, menarik, dan unik. Dalam tuntutan tinggi ini, tidak ada lagi katagori penulis senior atau junior, yang ada adalah kreator dan kurator yang terus berbenah, berbenah apa yang hendak ditulis, cara menulis, dan cara menyajikannya.

Penulis senior sekalipun, jika hana bahan pasti hanya meucawo di situ-situ saja sehingga tidak bisa lagi menghasilkan konten yang baik untuk jangka panjang. Penulis yang memiliki bahan, jika tidak pas olahannya juga tidak menjadi postingan yang menarik untuk dibaca, dan penulis yang sudah memiliki semuanya tapi tidak mampu disajikan maka tidak menjadi postingan yang unik, dan jika postingan tidak tepat waktu, maka postingan yang ada juga tidak menarik perhatian "ikan lumba-lumba dan ikan paus" untuk melakukan "terkaman trending".

Dengan menyebut istilah kreator dan kurator saja maka senyatanya dituntut untuk menjadi pencipta konten dan pengurus dan pengawas yang bertanggungjawab atas konten sehingga postingan yang menyebar di Steemit tidak masuk dalam katagori konten spam, yaitu konten yang tidak bernilai, tidak bersedia dibaca dan kreatornya sendiri juga tidak menghendakinya.

Di Steemit, bukan hanya kreator berkualitas yang diperlukan, tapi juga kurator yang berkualitas agar komentar sama pentingnya dengan postingan. Dengan gambaran ini bisa diprediksi bahwa makin ke depan makin tidak mudah untuk mendapat upvote berkatagori "tendangan trending" kecuali karena faktor meutuah tuboh alias untung-untungan. Jika ini yang menjadi pilihan satu-satunya bergabung di Steemit maka sangat terbuka terkena serangan mogok ditengah jalan. Begitu melihat riwayat wallet (dompet) yang tidak bergerak signifikan padahal sudah jungkir balik mengumpulkan bahan dan membangun pertemanan akhirnya marah-marah dan ujungnya lempar handuk putih.

karena-menulis-adalah-menolak-lupa-menulis-untuk-keabadian-sumber-thespacewanderer-dot-com-orig-58acec8cb57a61fd0ebf8432.jpg Source

Bagaimana juga? Menulislah dengan bahagia karena kita sadar bahwa menulis, seperti yang disebut Pramoedya adalah berkerja untuk keabadian. Steemiers harus bersedia berlatih dan dibimbing oleh rekan-rekan yang sudah berpengalaman dan kurator untuk mengasah kemampuan sambil menemukan cara unik sendiri menjadi ikan yang dilirik. Beragam postingan yang berisi panduan, mulai dari cara menulis seperti yang sering diposting oleh pemilik akun @teukukemalfasya atau postingan yang mengandung tips dan trik seperti yang ditulis oleh @aiqabrago serta cara penyajian yang asyik seperti ditulis oleh @levycore @ayijufridar @teukumukhlis @zainalbakri @masriadi @jaff @musyawirwaspada @abduhawab @razack-pulo @bahagia-arbi dan yang baru @andifirdhaus serta lainnya sangat perlu disimak. Saya banyak menyimpan postingan mereka karena sadar diri harus terus menajamkan mata pinsil.

Membaca postingan para pemenang lomba juga sangat penting, dan saya sendiri sangat menikmati dan mengagumi postingan @ihansunrise, @Ririn, @Lusanamaya, @tusroni, @rahmanovic, dan @Kakilasak. Meski tertatih-tatih, saya juga membaca postingan dalam bahasa Inggris, dan dengan sabar memakai jasa terjemahan dari paman google untuk mengetahui apa yang ditulis @sweetsssj tentang perjalanannya dan @jerrybanfield tentang seluk beluk Steemit. Sambil membaca dan belajar saya terus mencari jawaban atas pertanyaan di awal bergabung di Steemit, apa keunikan yang ingin saya tampilkan di Steemit. Kini, mumpung masih baru saya terus berekperimen agar menemukan posisi yang tepat.

Blockchain-Technology.jpg Source

Mengapa saya sampái pada renungan ini, karena saya merasa bahwa Steemit yang mengusung slogan Joint the movement ini akan menjadi gerakan menuju welfare citizens (warga berkesejahteraan) yang dibawa oleh blockchain technology. []

Source 1 2

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
26 Comments