Mustafa Ismail Tak Henti Mempromosikan Steemit
Awal mula saya @willyana mengenal akun Steemet.
Pada akhir Desember 2017, bang Mustafa Ismail @muismail membagi sebuah akun baru di Facebook. Waktu itu saya kebetulan sedang online di FB. Saya baca postingan. Saya penasaran dan langsung bertanya melalui WA.
foto oleh bang @ngartof
"Bang, itu abang bikin akun baru lagi ya? Akun apa itu? Bukankah mau mengurangi aktivitas di media sosial dan mau fokus menulis?"
Sebelumnya bang @musismail bilang mau mengurangi bermedia sosial dan mau lebih lebih banyak menulis. Jadi adanya akun baru bikin saya penasaran: kok ia tidak konsisten dengan ucapannya.
Kami berteman baik dan kerap bekerjasama dalam membuat sejumlah kegiatan sastra. Kami juga mengelola penerbitan indie yaitu Imaji yang sudah banyak menerbitkan buku. Salah satunya buku Gempa 6,5 SR Luka Pidie Jaya . Kami menjadi penyusun dan editor sampai membuat acara peluncurannya di sebuah kafe di Jakarta.
Lalu bang @musismail membalas WA saya dan mengatakan bahwa itu adalah akun Steemit. Itu adalah semacam platform media sosial sama seperti Facebook. Bedanya kalau Steemit kita mendapatkan reward dari vote yang kita dapat di tulisan kita. Saya semakin bingung dan tidak mengerti.
foto oleh bang @musismail menggunakan kamera HP Hisense
Lalu saya bertanya lagi:
Reward itu apa ? Vote itu apa? Ia pun dengan sabar menjelaskan
bahwa reward itu semacam penghargaan yang diberikan Steemit menggunakan uang digital yang disebut SBD. Sedangkan vote itu semacam like yang sering kita dapat seperti di postingan kita di FB itu.
Semakin banyak yang vote dengan rating yang sudah tinggi, semakin besar nilai SBD yang kita dapat. Dan tentunya tulisan serta pertemanan dengan komunitas Steemit itu juga sangat berpengaruh untuk nilai vote kita.
Bang Mus juga menambahkan, selama ini kita memposting tulisan dan apa saja di FB. Tapi kita tidak dapat apa-apa selain like dan komen dari para sahabat. Tapi ini beda. Di Steemit kita bisa menghasilkan uang dari setiap tulisan dan postingan kita.
Dalam hati saya, apa iya. Saya belum percaya. Dan saya pun tidak berhenti bertanya karena belum begitu paham dengan penjelasan itu. Maklum saat itu komunikasi kami tidak langsung. Saat itu kami sama-sama sedang liburan keluarga. Saya sedang berada di Solo, Jawa Tengah. Sedangkan bang @musismai sedang berada di Batang, Pekalongan.
Ia meyakinkan bahwa cara bikin akun ini mudah . Tinggal daftar di akun Steemit.com dan ikutin petunjuknya. Bang Mus terus mendorong saya untuk bikin akun Steemit. Tapi saat itu saya tidak terlalu merespons dorongan itu. Karena tetap belum paham.
Bahkan saat itu saya sempat ngeledek bang Mus melalui WA. Narsis amat selfie - selfie tengah malam hanya untuk buat akun Steemit. Bang Mus menjawab ha..ha..ha... Ia mengatakan tidak punya foto terbaru.
Sehabis liburan dan sama-sama kembali ke Jakarta, saya belum bikin akun Steemit. Kami masih disibukkan dengan kegiatan sastra yang kami gagas. Tapi disela-sela mengerjakan kegiatan sastra ia selalu promo Steemit kepada setiap teman yang nimbrung dengan kami. Bahkan ia sengaja menghubungi secara japri lewat WA teman-teman untuk ngumpul dan memperkenalkan Steemit ke mereka.
Ini sempat bikin saya kesal karena kami sedang mengurus sebuah acara penting. Saya takut konsentrasi terpecah.. Tapi ia bilang sekali menyelam minum air. Kita harus berbagi pengetahuan untuk sesama. Tidak rugi kok. Ia dengan gayanya yang sederhana itu menasehati saya. Dan saya pun akhirnya menuruti apa yang ia katakan.
Tapi setelah mendengar seksama saat bang @musismail menjelaskan kepada teman-teman lain seperti bang @apilopoly dan beberapa lainnya saya baru tertarik, lalu bikin akun. Meskipun saya sendiri tidak yakin bisa mengisi akun itu karena saya tidak pernah menulis seperti tulisan di Steemit. Saya adalah murni penulis puisi.
Tapi ia tetap bersemangat mendorong dan memompa semangat kepada saya dan kawan-kawan agar aktif menulis di Steemit. Sampai kini saya sudah memposting sejumlah tulisan
Bagi saya Steemit memberi ruang untuk saya untuk lebih mengembangkan bakat menulis saya. Selama ini saya hanya menulis puisi, dengan adanya Steemit saya sudah mulai terbiasa menulis tulisan non sastra seperti perjalanan wisata, kuliner, dan tulisan-tulisan ringan lainnya. Bahkan dengan adanya metode (1postingan + 10 komentar dalam sehari ) dari bang @bahagia-arbi seorang leader steemit asal Aceh ini semakin membuat saya tertantang. Saya selalu berusaha menyiapkan satu tulisan setiap harinya meskipun belum sepenuhnya berhasil.
Sekarang Bang Mus sudah banyak merekrut teman untuk bikin akun dan menulis di Steemit. Bahkan kemudian ia membuat grup WA Steemit Budaya dan Komunitas Steemit Budaya sebagai wadah untuk saling support dan belajar.
Tentu saja di dalam grup itu ada beberapa leader dari steemit di antaranya ada kak @mariska.lubis, bang @bahagia-arbi, bang @ayijufridar. Mereka selalu membantu memberi penjelasan dan pencerahan setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh Steemian pemula di grup Steemit Budaya ini.
Anggota grup Steemit Budaya makin berkembang dari belasan orang menjadi pilihan orang. Tiap hari ada saja yang bergabung. Bang Mus terus mempromosikan Steemit di setiap kesempatan. Berikut komplitnya anggota Steemit Budaya:
- Ihan Nurdin @ihansunrise
- Herman RN @hermanrn
- Mustafa Ismail @musismail
- Teuku Afifuddin @afeed
- Iman Sembada @imansembada
- Bahagia Arbi @bahagia-arbi
- Razack Pulo @razack-pulo
- Willy Ana @willyana
- Pilo Poly @apilopoly
- Sudiyanto @caksudi
- Fardelyn Hacky @fardelynhacky
- Ansar Salihin @winansar
- Tabrani Yunis @tabraniyunis
- Andrian Habibi @andrianhabibi
- Joel Pase @joelpasesteemit
- Ngarto Februana @ngartof
- Mariska Lubis @mariska.lubis
- Ahmadun Yosi Herfanda @ahmadunyh (belum diaprove)
- Ayi Jufridar @ayijufridar
- Iwan Kurniawan @blogiwank
- Mahdi Idris @mahdi-idris
- Hamdani Mulya @hamdanimulya
- Masriadi Sambo @masriadi
- Iman Sembada @imansembada
- Edi Miswar Mustafa @gabrielmiswar
- Nazar Syah Alam (Apache13) @gulistan
- Ody Nugraha Sujiman A. Musa @odynugraha
- Sulaiman Juned @sulaimanjuned
- Marhalim Zaini (akun?)
- M. Nasir Age @nasirage
- Ali Anwar @bangalianwar
- Ida Fitri @idafitri0825
- Awaluddin Ishak (@awalisme)
- Cut Januarita (@cutjanuarita)
35.Ikhwanul Halim @ayahkasih - Subhan Ihsan @subhanihsan
- Kas Pani @kaspani (belum diaprove)
- Jayu Marsuis @jayumarsuis
- Eko Petra @ekopetra (belum aprove)
- Zulfikar Kirbi @zulfikarkirbi
- Nadi Hariyansyah @nadihariyansyah (belum aprove)
- Emong Soewandi @emong.soewandi
- Ampuh Devayan @ampuhdevayan
- Benny Poelem @benpoelem (belum diaprove)
- Ferhat Muchtar @ferhatmuchtar
- Iskandar Norman @isnorman
- Ari Rahmadi @ari.rahmadi16
- Arafat Nur @arafatnur
- Mulyadi Nurdin @mulyadinurdin
- Rudy Asrori @rudyasrori ( belum diaprove)
- Ulfatin CH @ulfatinch
- Mustiar AR (?)
53.yusufzulkifli @yusufsupercenter
Bahkan saya sendiri ikut-ikutan ketularan mempromosikan Steemit. Misalnya ketika saya @willyana bersama bang @musismail dan bang @blogiwank menghadiri undangan rapat Pak Gubernur Bengkulu terkait acara sastra yang kami gagas, kami juga mempromokan Steemit dengan teman-teman sastrawan dan pegiat seni di Bengkulu serta teman-teman dengan pofesi berbeda.
Belakangan Bang @musismail bersama @apilopoly membuat Grup WA khusus Steemitian Jakarta dan sekitarnya. Ide awalnya datang dari @apilopoly kalau disampaikan ke Bang Mus. Bang Mus pun sepakat. Lalu bang @apilopoly langsung membuat grupnya dan kami (saya @willyana, bang @muismail, bang @blogiwank dan bang @ apilopoy) menjadii admin grup tersebut. Kami terus mengajak teman-teman untuk membuat akun dan menulis di Steemit.
Kini anggota Komunitas Steemit Jakarta (kami sebut KSI Chapter Jakarta) sudah lebih 20 orang.
- @apilopily
- @andrianhabibi
- @musismail
- @willyana
- @blogiwank
- @ngartof
- @bagindo
- @Mhdsyafriadi
- @ronimarwan
- @imansembada
- @azariatika
- @Yonanda (komando12)
- @jaryat
- @Imans (menunggu)
- @konakaart
- @ari.keling
- @rayfulmudassir
- @dofaaliza
- @divinnahb
- @imansembada
- @fidaarfah
Perlahan tapi pasti. Semoga ini menjadi wadah untuk semua steemian Jakarta dan berkah untuk semua anggotanya juga.
Terima kasih bang Mustafa Ismail, @musismail atas support tak henti kepada kami yang muda-muda dan memperkenalkan Steemit. Terutama saya sendiri @willyana mulai menemukan tempat untuk belajar menulis dan berkembang bersama. Itulah harapan saya untuk Komunitas Steemit Budaya dan KSI Chapter Jakarta.
Sukses dan berjayalah selalu. Jayalah kita semua. Salam hormat selalu.
Depok, 14 Februari 2018
Willy Ana @willyana