Two hours ago I went home, I greeted and then greeted my mother. I'm talking, I'm telling you about the many things I'm facing in life, not that I'm a wimpy, spoiled or easily discouraged person. But for me it's just the mom I've been in, where I'm sharing a lot of stories, where I look for the many solutions to the problems I face in life.
Not that I do not appreciate the friends who always support me, who always accompany me, who always share the story in joy and sorrow. But not all the problems I face in my life can be told to my friends, although they also provide many solutions to the problems I faced, much help in every step I walk on the steps of life.
I realized that I was innocent of mothers, many of her advice I did not do, much of what I did not live, many stories of her life that I did not want to understand. I realized that I had not been able to repay the services and sacrifices my mother had given me. But neither do I seek justification for what I have gone through in the ark of life, for to me, despite the many exhortations I have not done, much of what I do not live, many of his life stories I do not want to understand. Mother is where I complain and share stories.
At the end of my conversation with my mother, my mother told me in a very soft language tone and with an increasingly wrinkled expression, my mother said "live your life in a good way, do not leave prayers, keep on praying and trying, and never give up or discouraged despite the conditions terpimpit and tersepit ".
Hearing the message, the heart is getting weaker, the soul is more and more guilty. I was silent not answering what my mother had told me, I was bowed with embarrassment because there were so many messages that had been given to me, there was so much advice I had never done like mother's.
Forgive your son is mother, I always expect your pleasure, I always expect your prayers. Because what I've been getting all this because of you, all because of your services, all because of your prayers. Thank you mom…
Indonesia
Dua jam yang lalu aku pulang ke rumah, aku memberi salam kemudian aku menyapa ibu. Aku berbicara, aku bercerita tentang banyak hal yang kuhadapi dalam hidup ini, bukannya aku termasuk orang yang cengeng, manja maupun mudah patah semangat. Tapi bagiku hanya ibu tempat aku mengadu nasib, tempat aku berbagi banyak cerita, tempat aku mencari banyak solusi permasalahan yang ku hadapi dalam hidup ini.
Bukannya aku juga tidak menghargai para sahabat yang selalu mendukungku, yang selalu menemaniku, yang selalu berbagi cerita dalam suka dan duka. Tapi tidak semua permasalahan yang ku hadapi dalam hidup bisa kuceritakan pada sahabatku, walaupun mereka juga banyak memberi solusi atas permasalahan yang kuhadapi, banyak membantu dalam tiap langkahku berjalan pada tangga kehidupan.
Aku sadar, aku banyak bersalah pada ibu, banyak nasehatnya yang tidak kulakukan, banyak omongannya yang tidak kujalani, banyak cerita hidupnya yang tidak mau kupahami. Aku sadar bahwa aku belum bisa membalas jasa dan pengorbanan yang telah di berikan oleh ibu padaku. Tapi bukan juga aku mau mencari pembenaran atas apa yang telah kujalani dalam mengarungi bahtera kehidupan, karena bagiku walaupun banyak nasehatnya yang tidak kulakukan, banyak omongannya yang tidak kujalani, banyak cerita hidupnya yang tidak mau kupahami. Ibu adalah tempat aku mengadu dan berbagi cerita.
Di akhir pembicaraanku dengan ibu, ibu berpesan padaku dengan nada bahasa yang sangat lembut dan dengan raut wajah yang semakin keriput, ibu berkata “jalani hidupmu dengan jalan yang baik, jangan tinggalkan sholat, teruslah berdo’a dan berusaha, dan jangan pernah engkau menyerah ataupun patah semangat walaupun dalam kondisi terhimpit dan terjepit”.
Mendengar pesan tersebut, hati ini semakin lemah, jiwa ini semakin bersalah. Aku membisu tidak menjawab lagi apa yang sudah di pesankan oleh ibu, aku tertunduk malu karena banyak sekali pesan yang sudah di berikan padaku, banyak sekali nasehat yang tidak pernah kulakukan seperti perintah ibu.
Maafkan anakmu ini ibu, aku selalu mengharapkan ridhamu, aku selalu mengharapkan do’amu. Karena apa yang sudah kudapat selama ini semuanya karena mu, semuanya karena jasa mu, semuanya juga karena do’amu. Terima kasih ibu…