Derita Rakyat Aceh Di Penghujung Ramadhan

IMG_20200514_114117.jpg

Selama beberapa hari ini, curah hujan begitu tinggi di daerah saya, Aceh. Paginya cuaca sangat cerah, tapi menjelang siang, cuaca bisa berubah secara tiba-tiba. Hujan datang disertai dengan guntur dan petir.

Ibarat kata pepatah, " habis jatuh tertimpa tangga ", sangat cocok untuk situasi sekarang. Belum selesai pandemi covid-19, sekarang banjir datang melanda di sejumlah tempat di kabupaten Aceh.

IMG_20200514_120347.jpg

Akan tetapi yang paling parah adalah musibah banjir bandang. Banjir bandang ini menerjang desa Paya Tumpi, Kecamatan kebakayan, Aceh Tengah. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu tanggal 13 Mei 2020.

Menurut informasi dari beberapa teman saya yang berdomisili di Aceh Tengah, banjir bandang ini datang tiba-tiba setelah hujan lebat yang tidak henti mengguyur desa tersebut dan menghanyutkan sebagian rumah warga yang terbuat dari kayu. Bahkan menurut rekaman video yang dikirimkan kawan saya melalui WA, ada mobil yang ikut hanyut terbawa air bah.

IMG_20200514_114507.jpg

Kondisi ini mengakibatkan penduduk desa Paya Tumpi harus mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Dalam peristiwa ini belum ada korban yang meninggal, akan tetapi kerugian materil sangat besar.

Musibah yang banyak terjadi akhir-akhir ini membuat saya teringat salah satu nasehat ( jadikan lah musibah sebagai momen untuk introspeksi diri, tetaplah bersabar walau sedang susah, karena dalam setiap kejadian pasti ada hikmah ).

IMG_20200514_114217.jpg

Note : Semua gambar yang saya tampilkan disini merupakan hasil kiriman dari teman saya, Dikin Diki, yang berdomisili di desa paya Tumpi, tempat kejadian banjir bandang berlangsung.

Postingan ini juga saya ikut sertakan dalam kontes yang diadakan oleh @steemitblog dengan tema Local Journalist for a Day.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
4 Comments