Wisata Alam Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk

WhatsApp Image 2018-02-19 at 02.31.25.jpeg

Liburan di tanggal tua memang membuat dilematis. Tetapi memilih tetap di kos selama liburan panjang adalah satu dari banyak hal yang paling menyedihkan. Alhasil, menghabiskan liburan panjang dengan berwisata alam adalah pilihan tepat.

Awalnya saya berpikir di Jakarta ini enggak punya tempat untuk berwisata alam. Ternyata bukan Jakarta yang enggak punya wisata alam, tetapi saya yang kurang piknik. Hohoho…

Sabtu kemarin, ketika saya baru menjadi Steemian, saya bingung dengan tulisan apa yang akan saya posting. Mumpung libur, enaknya plesiran ke tempat-tempat yang mainstream. Tadinya ingin ke TMII atau Ancol yang nggak perlu mahal. Cukup jepret-jepret. Tetapi ketidakadaan partner jalan-jalan bikin saya frustasi. Takutnya sampai sana saya jadi depresi, ngeliat banyak pasangan sliwar-sliwir.

Being single wasn’t suck, but I won’t hurt my eyes with how many fckng couple there!!!

WhatsApp Image 2018-02-17 at 19.49.20.jpeg

Entah bisikan darimana saya pun berinisiatif ngajak Akai. Beruntung, Akai langsung mau. Dia ngajakin ke Hutan Mangrove PIK. Sumpah awalnya saya enggak tahu kalau di Jakarta ADA HUTAN MANGROVE!

Saya dan Akai janjian di halte busway Monas, karena ada rute langsung ke PIK dengan Transjakarta. Enggak harus ribet. Nyampe di pemberhentian terakhir, kami naik angkot. Saya pikir jauh, ternyata… bisa jalan bok. Jadi nyesel naik angkot. (Dasar pelit!)

Sama seperti tempat wisata lainnya di hari libur, Hutan Mangrove PIK ini rame banget. Nyampe gerbang aja agak-agak antre gitu buat beli tiket seharga Rp. 30.000,-. Sebenarnya harga tiket yang tercantum di tiket itu cuma Rp. 22.500,-, hanya karena hari libur ada biaya apa gitu. Tertulis di tiket biaya tambahannya Rp. 7.500,-.

Setelah melewati pintu gerbang, kita pun disambut oleh pohon-pohon Mangrove, ya kalian tahu kan seperti apa pohon mangrove itu, ya begitu lah. Enggak cantik-cantik banget tapi manfaatnya penting banget.

Hutan Mangrove ditanam untuk menjaga kawasan pantai agar tidak terhadi abrasi laut. Selain itu hutan Mangrove juga dapat mencegah banjir ketika air laut mulai pasang.

Berkunjung ke sini kalian cuma boleh bawa hape, sementara DSLR haram hukumnya. Kalau tetap nekat bawa dan ketahuan, kalian akan dikenakan charge sebesar Rp. 1.500.000,-. Saya hampir saja kehilangan duit segitu banyak. Habisnya saya enggak tahu kalau DSLR enggak boleh dibawa. Pembelaan dari blog netizen terdahulu ialah, karena pemandangan hutan Mangrove yang ‘LUAR BIASA INDAH’ takutnya ada oknum tak bertanggung jawab yang menjadikan Hutan Mangrove sebagai tempat prewedding dan jualan di media.

Saya udah jelasin kalau saya enggak tahu ada peraturan yang melarang DSLR masuk tetapi saya tetap harus membayar charge sebesar Rp. 500.000,-. Saya udah jelasin ketidak-tahuan saya dan minta maaf tapi si Bapak minta saya bayar. Akhirnya saya nekat marah, saya gebrak dah itu meja penitipan barang, terus saya bilang ke Bapaknya, balikin kameranya, saya pulang! Si Bapak langsung biarin saya masuk. (Udah salah marah pula kau dek!)

Menurut saya ini agak hiperbola ya. Pertama, apa bedanya kamera DSLR sama hape? Kalau boleh bawa hape kenapa DSLR dan sejenisnya enggak boleh? Enggak tahu apa kalau hape-hape jaman sekarang pada High Resolution juga? Yang kedua, jika ada yang menjadikan Hutan Mangrove bahan jualan di media, bukannya itu bagus ya? Hutan Mangrove bisa lebih famous dari Awkarin. Dengan begitu sumbangan dari pariwisata ke kas negara makin besar tho? (Kok saya jadi makin emosi?).

Karena mood saya udah dirusak duluan sama si Bapak petugas, saya jadi enggak excited lagi. Malah jadi menyesal. Karena enggak mau penyesalan saya semakin dalam karena udah mengeluarkan segelintur rupiah untuk masuk, saya pun menelusuri Hutan Mangrove dengan manyun.

WhatsApp Image 2018-02-19 at 02.31.18.jpeg

Untuk ukuran wisata alam, Hutan Mangrove enggak mengecewakan sih. Begitu memasuki kawasan sentral, kita akan disuguhkan sama pemandangan yang Instagramable banget. Ada banyak lampion yang tergantung dekat pintu masuk, juga banyak arena bermain untuk anak-anak. Di kanan dan kiri terdapat bangunan menyerupai tenda yang dibangun dari kayu. Bangunan itu difungsikan sebagai penginapan, jadi pengunjung yang ingin menginap tidak perlu memasang tenda lagi. Selain itu terdapat pula villa untuk keluarga menginap.

WhatsApp Image 2018-02-17 at 19.49.20 (2).jpeg

Banyak spot-spot bagus yang sayang untuk dilewatkan para melenial. Untuk pejuang ‘serba hits’ bisa berwisata air. Untuk naik perahu dan menikmati pemandangan di sekeliling perairan harganya Rp. 250.000,- untuk 6 orang. Bagi yang cuma mau jalan-jalan di atas air, ada banyak jembatan yang digunakan untuk sekadar foto-foto atau melihat burung di sana. Bonusnya, dari tempat ini kalian juga bisa melihat pesawat-pesawat yang melintas dengan sangat jelas.

WhatsApp Image 2018-02-19 at 02.31.17.jpeg

Lokasi :
Taman Wisata Alam Angke Kapuk
Kapuk Muara
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

Tiket Rekreasi:
Turis Nusantara Rp. 25.000
Turis Mancanegara Rp. 250.000
Parkir Motor Rp. 5000/unit
Parkir Mobil Rp. 10.000/unit
Parkir Bus Rp. 50.000/unit

WhatsApp Image 2018-02-19 at 02.31.24.jpeg

Tiket Wisata Air:
Naik perahu Rp. 250.000/6 orang/perahu
Naik perahu Rp. 350.000/8 orang/perahu
Kano & Perahu Dayung Rp. 100.000/45 menit

Terima kasih sudah mau membaca sampah saya hari ini :)

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
16 Comments