Memahami Elemen Dasar Puisi

Ada yang bilang menulis puisi itu sulit. Persepsi tidak sepenuhnya benar. Jika kita tahu bangunan sebuah puisi maka menulisnya menjadi mudah. Dengan kata lain kita harus memahami betul apa itu puisi, termasuk elemen-elemennya.

DSCI0300.JPG

Tapi tentu tidak sekedar puisi. Saya sering ditanya sejumlah kawan (yang baru menulis puisi) dalam banyak kesempatan: bagaimana puisi yang baik itu? Pertanyaan yang sama ditanyakan teman-teman wartawan yang suka berpuisi di WAG Wartawan Berpuisi beberapa waktu lalu.

Definisi puisi itu sangat terbuka. Tapi ada elemen penting puisi yang membedakannya dengan esai atau tulisan jurnalistik: simbol dan bunyi (musikalitas). Untuk sementara kita mempelajari dua hal penting itu dulu sebelum bergerak ke elemen lain.

P_20150513_083711.jpg

Tanpa simbol dan musikalitas ya sulit untuk disebut puisi yang baik. Tapi boleh saja orang mengklaim apa yang ditulisnya itu sebagai puisi. Sama seperti sepeda pakai mesin diklaim sebagai motor -- terserah apakah orang mau mengakui atau tidak.

Jadi saya kira, untuk tahap awal dan tanda awal apakah sebuah tulisan bisa disebut puisi yang baik atau tidak perhatikan dua hal penting itu: simbol dan bunyi (musikalitas). Hal-hal lain, entah kedalaman, gagasan, kebaruan, kematangan, dan seterusnya itu pokok bahasan lanjutan. Bagi teman-teman yang baru menulis puisi, pahami saja sampai khatam dua hal itu dulu.

Selamat melanjutkan ibadah puisi. Salam sambel terasi.

MUSTAFA ISMAIL | @musismail
Foto-foto: MI

P_20150513_085623.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
11 Comments