Tips Menulis #001 - Menulis Cerpen Itu Mudah dan Asyik

cerita-rakyat1.jpg

Image source

Dalam dunia kepenulisan dikenal berbagai macam tulisan. Namun, pada dasarnya jenis tulisan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tulisan nonfiksi, fiksi, dan faksi. Tulisan fiksi adalah tulisan yang berbasis pada data dan fakta. Gaya penulisannya bisa bersifat populer atau serius (ilmiah). Contohnya jenis tulisan nonfiksi antara lain berita, feature, artikel, opini, skripsi, tesis, dan disertasi. Adapun tulisan fiksi adalah tulisan yang berbasis pada imajinasi atau khayalan penulisnya. Contohnya yaitu cerita pendek (cerpen), cergam (cerita bergambar), cerbung (cerita bersambung), fiksi mini (flash fiction), novel, novelet, puisi, dan naskah drama.

Di samping kedua jenis tulisan tersebut, ada juga tulisan faksi yang merupakan gabungan antara tulisan fiksi dan nonfiksi. Tulisan ini disusun berdasarkan data atau fakta, tetapi disajikan menyerupai cerpen atau novel. Contoh tulisan jenis ini adalah biografi dan autobiografi.

Cerita pendek
Salah satu karya tulis yang banyak diminati dan bertebaran di dunia cetak dan maya di antaranya adalah cerita pendek atau short story. Cerpen adalah prosa naratif yang bersifat fiktif. Secara isi, cerpen cenderung padat dan langsung pada tujuannya. Hal ini yang menjadi pembeda dengan karya-karya fiksi lainnya yang lebih panjang, seperti novella, novelet, dan novel. Secara umum, panjang sebuah cerpen tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari 1.000 kata.

Muatan cerita cerpen cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting tunggal, jumlah tokoh terbatas, dan mencakup cerita dalam jangka waktu yang singkat.

Cara menulis cerpen
Sebelum menulis cerpen, alangkah baiknya kita mengenal beberapa unsur penting dalam cerpen. Di antaranya ialah:
• Tema adalah ide pokok sebuah cerita yang diyakini dan dijadikan sumber cerita;
• Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Ada tiga macam, yakni alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju adalah cerita yang peristiwanya sekarang dan ke depan. Alur mundur yaitu cerita yang peristiwanya telah berlalu (flash back), sedangkan alur campuran adalah perpaduan antara alur maju dan alur mundur;
• Perwatakan menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga hal, yaitu dialog tokoh, penjelasan tokoh, dan penggambaran fisik tokoh;
• Latar (setting) adalah tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas tempatnya, kapan terjadi, suasana serta keadaan ketika cerita sedang berlangsung.

Bagaimana sih cara menulis cerpen? Pada dasarnya cara menulis cerpen dan novel sama saja, walaupun ada perbedaan dalam beberapa hal. Tahapan menulis cerpen bisa kita uraikan dalam beberapa tahap, di antaranya:

  1. Memilih tema/topik;
  2. Menentukan alur cerita;
  3. Penentuan tokoh beserta perwatakannya;
  4. Menambahkan latar;
  5. Sunting;
  6. Terbitkan.

Setelah topik/tema cerpen ditentukan, buatlah alur cerita utama yang terdiri dari pengantar, masalah, puncak ketegangan, penyelesaian masalah, dan penyelesaian masalah. Alur cerita utama bisa digambarkan ibarat gunung alur (lihat gambar di bawah). Setelah itu, tambahkan latar agar suasana dan kondisi sehingga pembaca seolah-olah membayangkannya.

alur.png
Gunung Alur (Image Source: Adrie Noor)

Elemen cerpen yang sangat penting juga adalah karakter si tokoh, karena tokoh ceritalah yang membawa jalannya cerita mulai dari tahap awal, klimaks hingga akhir. Jadi, usahakan sebelum menulis tokoh cerita sudah ditentukan sedetail mungkin.

HarryPotterMBTI.jpg

Ilustrasi penokohan dalam novel Harry Potter(Image source)

Setelah selesai menulis, luangkan waktu untuk kembali membaca secara teliti, apakah masih ada kalimat yang terlalu panjang dan tidak efektif. Jika masih ada, coba perbaiki kembali sehingga kalimat yang ada dalam cerpen bukan saja efektif, tetapi lebih praktis, mudah dicerna, enak dibaca, dan tidak membosankan. Dari paparan di atas, ternyata menulis cerpen tidak sesulit yang kita bayangkan bukan? Nah, saatnya kita coba terapkan. Selamat berkarya. (Adrie Noor)


Artikel lainnya:

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
34 Comments