Tips Menulis #002 - Apa Motivasi Kamu Menulis Sebenarnya? Yuk! Cari Tahu

motivasi menulis - adrie noor.png Gambar 1

Apa motivasi sobat menulis? Pertanyaan ini tentu pernah terbentik dalam pikiran sobat Steemian. Jawaban sobat tentu beragam dan itu sah-sah saja, tak ada yang “salah” karena itu memang hak masing-masing. Nah, kali ini izinkan saya mengupas berbagai motivasi seseorang menulis.

tagging-2-athens-greece.jpg
Gambar 2

Tidak tahu/tidak Jelas

Lucu ya, tetapi kenyataannya ada yang menulis dengan motivasi yang tidak jelas. Dia hanya sebatas menulis tanpa tahu kenapa harus menulis. Efeknya bisa positif, bisa juga negatif. Ya, tergantung dengan apa yang ditulisnya. Namun, sebaiknya kita tinggalkan motivasi yang tidak jelas ini. Pepatah bijak mengatakan “Hati-hati dengan kata-kata, karena perkataan sejatinya adalah doa”. Jadi, jangan sampai kita menulis sesuatu yang tidak bermanfaat. Kebayang kan kalau tulisan kita berisi ungkapan negatif kemudian diaminkan sama pembaca? Hi … serem!

gambar-lucu-nenek-main-laptop.jpg
Gambar 3

Curhat

Lain halnya motivasi menulis karena ingin mencurahkan perasaan atau dalam dunia tulisan dinamakan tulisan ekspresif. Menurut Dr. James W. Pennebaker yang telah melakukan penelitian selama 15 tahun mengenai pengaruh menulis dan kesehatan manusia, ia berkesimpulan bahwa menulis menjernihkan pikiran, mengatasi trauma, membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru, serta membantu memecahkan masalah psikologis. Hasil penelitiannya ini dituangkan dalam buku berjudul Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions (1997).

Jadi, bila suatu saat kita tertekan dengan suatu keadaan, daripada diekspresikan dalam hal negatif, lebih baik kita tumpahkan lewat tulisan bukan?

photo_49335_landscape_850x566.jpg
Gambar 4

Terkenal

Menulis karena ingin dikenal orang? Ya, banyak juga penulis yang motivasinya ingin dikenal oleh khalayak ramai. Sebut saja, siapa sih yang tidak kenal dengan penulis seperti Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Andrea Hirata, Raditya Dika, dan segudang penulis terkenal lainnya.

Sisi menariknya, profesi menulis memiliki kesamaan dengan profesi entertainer. Gak percaya? Lihat saja penulis-penulis beken kelas dunia ketika launching dan acara tanda tangan buku perdana, para pembacanya sampai rela antri berjam-jam bahkan, sampai ada yang rela berkemah berhari-hari di luar gedung acara.

earn.jpg
Gambar 5

Uang

Tak bisa dipungkiri, uang menjadi salah satu daya tarik yang memicu seseorang untuk menulis. Apakah salah? Ya enggaklah, selama tulisan yang dibuat tidak menyimpang dari nilai-nilai normatif dan bermanfaat bagi banyak orang.

Berapa sih pendapatan seorang penulis? Ya, relatif bisa negatif bagi seorang penulis self publishing bila bukunya tidak terjual atau sebaliknya bisa juga mendapat pendapatan fantastis. Semisal pendapatan sobat-sobat Steemian yang bisa memperoleh ratusan bahkan ribuan dollar setiap kali posting.

Lebih jauh lagi bila dibandingkan dengan penulis-penulis buku kaliber internasional, sebut saja penulis seperti J.K.Rowling, E.L.James, dan James Patterson yang bisa mendapatkan royalti hingga satu triliun rupiah dalam setahun. Luar biasa bukan?

sharing.jpg
Gambar 6

Berbagi

“Lain padang, lain belalang”. Ya, peribahasa ini juga berlaku bagi penulis. Ada penulis filantropis yang niat menulis hanya sekadar berbagi ilmu dan pengalaman. Dia tidak mempedulikan apakah tulisannya dihargai dalam bentuk materi atau tidak. Baginya selama tulisannya bermanfaat bagi banyak orang merupakan suatu kebahagiaan luar biasa yang tidak ternilai harganya. Adakah Steemian yang motivasinya seperti ini?

image.jpg
Gambar 6

Ibadah

Akhir, tetapi bukan yang terakhir adalah motivasi menulis karena ibadah. Bagi seorang yang taat pada Tuhan. Motif tertinggi dalam melakukan segala sesuatu diniatkan untuk ibadah. Tidak hanya aktivitas ibadah rutin, menulis pun bila diniatkan akan menjadi amal ibadah dan merupakan amal jariyah, suatu amal yang pahalanya akan mengalir terus-menerus bahkan, setelah penulisnya tutup usia. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah disebutkan, ''Sesungguhnya amal dan kebaikan yang terus mengiringi seseorang ketika meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat, anak yang dididik agar menjadi orang saleh, mewakafkan alquran, membangun masjid, membangun tempat penginapan bagi para musafir, membuat irigasi, dan bersedekah.''

Demikian halnya dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, “Sesungguhnya orang yang memahami ilmu akan selalu dimohonkan (kepada Allah Ta’ala) pengampunan (dosa-dosanya) oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, termasuk ikan-ikan di lautan.”

Sangat luar biasa bukan?

Nah, sobat-sobat Steemian, mudah-mudahan tulisan ini sedikitnya dapat membuka mindset sehingga sobat-sobat dapat menemukan motivasi sebenarnya dalam menulis. Semoga tulisan ini bermanfaat.


Arikel menulis lainnya:


@adrienoor.jpg

image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
25 Comments