Aku dan Dia (2)

Apa kabar sahabat stemians, semoga anda semua sehat selalu.
Pada postingan saya hari ini saya akan melanjutkan kisah saya beberapa hari yang lalu yaitu Aku dan Dia (1) , semoga anda menikmati. Saya cuma hanya ingin berbagi dengan sahabat, bukan untuk mencari sensasi


muslima-1331980_640.jpg


Source Picture


Setelah R...P... mengiyakan begitu senangnya diriku karena wanita yang ku idamkan menjadi milikku. Karena wanita yang ku idamkan, mau memilihku. Memang paras wajahnya biasa diantara yang lain, tidak berlebihan. Aku menyukai tutur bahasanya yang lembut dan sopan santun, dari situ aku mulai merasakan ada yang beda dengannya diantara yang lain. Hari demi hari, bulan demi bulan dan sampai setahun lebih hubungan kami terus berlanjut dan aku bersyukur bisa mendapatkan dia.

Aku sering bertamu kerumahnya, karena yang ku inginkan aku bisa menarik perhatian orangtuanya. Aku memikirkan ke arah selanjutnya, karena ingin mempersunting dirinya untuk jadi wanita halalku. Karena umurku bukan muda lagi, sudah saatnya membina sebuah keluarga yang sakinah mawaddah. Menurut aku analisa orangtuanya menerimaku, karena bisa dilihat dari gerak gerik orangtuanya yang selalu akrab waktu aku bertamu kerumah R...P....


eye-716008_640.jpg


Source Picture


Tapi ada bisikan ketika aku bertamu kerumahnya, sempat ku dengar berita miring dari saudara R...P..., bahwasanya ada pemuda kampung R...P... yang menyukainya dan bisa dikatakan mengidolakan R...P.... Sempat aku berpapasan dengan laki-laki yang menyukai R...P... ketika aku mau bertamu ke rumah R...P.... Dia memanggilku dan menyuruh aku berhenti dari laju sepeda motorku. Sebelum aku turun dari sepeda motor, dia memperkenalkan namanya. Namaku F (inisial), pemuda kampung R...P.... Kamu jangan dekati R...P... lagi, karena R...P... suka padamu. Dalam hati aku berkata "kalau R...P... suka sama F mana mungkin dia menerimaku".

Aku cuma mengangguk mendengar perkataan F, karena aku tidak mau ribut, apalagi ini kampung orang. Kalau memang benar mereka suka sama suka, kenapa F tidak meminangnya biar aku bisa mengalah. Aku tidak mau bertengkar gara-gara seorang wanita, karena masih banyak wanita lain didunia ini yang bisa aku dapatkan, begitulah yang terbesit dipikiranku. Tapi selama ini aku pacaran dengan R...P..., tidak ada tingkah laku darinya yang mencurigakan dan menandakan dia ada selingkuhan.


fashion-2288068_640.jpg


Source Picture


Hingga suatu hari aku mengajaknya keluar, karena sudah lama kami tidak pergi bersama. Siang itu aku menjemputnya dan meminta izin sama orangtuanya untuk bisa kami keluar. Orangtuanya cuma berpesan, kalau bisa pulang sebelum magrib. Aku mengiyakan perkataan orangtuanya dan pamitan untuk pergi. Laju kecepatan sepeda motorku melaju dengan kecepatan sedang hingga sampai di tempat yang kami sepakati. Aku memarkirkan sepeda motorku untuk beranjak ketempat duduk warung yang kami pilih.

Tidak lama sesudah kami duduk, datang pelayan menanyakan kami mau pesan apa. R...P... memesan jus jeruk, sedangkan aku memesan kopi pancung kesukaanku. Tidak berapa lama, pesanan kami tiba. Aku membuka pembicaraan kami dengan menanyakan kepada R...P... bahwasanya apa benar isu miring yang aku dengar selama ini tentang dia dan F. R...P... hanya diam dan terkejut mendengar perkataanku, karena sebelumnya aku belum pernah menanyakan hal itu kepadanya.

BERSAMBUNG


Kalau sahabat menyukai postingan saya silahkan di upvote dan ikuti @amryksr untuk bisa melihat postingan saya selanjutnya di feed anda.


IMG_20170624_224816.jpg


IMG-20170619-WA0005.jpg


IMG-20170721-WA0016.jpg


Follow Me @amryksr

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
17 Comments