All positive energy blends in Ujong Blang Bireuen Beach, Aceh, Indonesia. If asked to comment on one word to describe the 1st Meet Up Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Bireuen, I found it difficult to find. The word "amazing" is too often heard to feel cliché. If it says "compact", it feels incomplete because it is not just the compactness seen in the meeting. So let me paint that historic meeting in a line:
A historic meeting in which the spirit of togetherness merges with useful information to achieve mutual success in the ocean of Steemit.
Memory at Ujong Blang Beach
If there is something I regret on Sunday 11 February 2018 then there is a schedule that is so dense that it is too late to be present at 1St Meet Up KSI Chapter Bireuen. After complete the main task in Lhoksukon, Aceh Utara, I immediately darted to Bireuen. The chosen location on Ujong Blang Beach (Bireuen people called it Teupat Beach), has thrown me into a vigorous past of struggle, both the struggle to achieve the ideal and the struggle in love.
On Ujong Blang Bireuen Beach (in Lhokseumawe also Ujong Blang Beach), scattered my youthful memories, some 28 years ago or when I was fresh-fresh at the age of 18. I play on this beach I have a crush on a beautiful girl who later became my lover. To get it, I chased it for 14 months. Then after four months, she got married at a young age while I was in college. It's the experience of chasing lovers with old, have it for a while, then broken heart for the first time. From then until now, I hate helplessness.
Years later I made Teupat Beach a location in a short story that I sent to various magazines published in Jakarta. I am one short story title I still remember; Kerinduan Pupus di Laut Teupat. (Longing Vanished in the Teupat Beach)
A bit of the story became my opening conversation when asked @razack-pulo to share experiences in Steemit. I am happy to be part of the Steemit platform and very grateful to @muammar who introduced it to me. At the beginning of the journey, I also met again with @teukumukhlis who was already senior in Steemit. From @teukumukhlis, I became acquainted with @aiqabrago and @levycore, two Steemit Indonesia Community Curators. Then my Steemians friends grew up having met @rizaldamti, @kemal13, @alfarisi, @amryksr, @abduhawab, @makhzar, @fahmidamti, @nayya24, @jodipamungkas, @alol, @novale, @harferri, @barvon, and still many again. I am not shy to ask from them, both of which have a Steemit account as well as the latter but have some more knowledge. For the latter, Chairman of KSI Chapter Bireuen, @bahagia-arbi and @dodybireuen are included.
In Bireuen, I say the same thing as I said, about the nine diamonds that can be obtained at Steemit. The nine diamonds are writing and reading, photography, diaries, documentation centers, blockchain technology, cryptocurrency information, trading cryptocurrency, new friends, and learning English. Although not yet optimal, the nine benefits that I found in Steemit so I never broke even though once often get rewards $ 0.00 Steem Dollar (SBD). This is an important lesson for the newbie to want to be sick first in Steemit as a process that must be passed.
More about nine diamonds in Steemit, please read this link: @ayijufridar/steemit-di-hatiku-sembilan-berlian-di-samudra-steemit-or-20171225t223334748z
Filled with the spirit of Steemit
I had to call @dodybireuen to get the exact location because Ujong Blang Beach Bireuen is very long. Arriving at the location was not too difficult because the banners and banners are clearly visible. Ujong Blang Beach is full of symbols of Steemit, symbolizing the spirit of togetherness as well as the promotion of Steemit for the wider community.
Some of the people passing in front of Ujong Blang Beach road, could not control his neck to not turn to banners and scented banners. 1St Meet Up Steemit Bireuen. I can not hear what they are talking about. However, I believe not far from Steemit. "What is Steemit?" Perhaps so the question.
All thanks to the creativity of Steemians at KSI Chapter Bireuen in packing an event that attracted not only the Steemians but also the visitors of Ujong Blang Beach who saw the banners and banners of Steemit.
Some of the Steemians delivered a very inspiring testimony in the meeting. Author @rismanrachman, @abduhawab, @ kemal13, @ dokter-purnama, @barvon, @rizaldamti, @dsatria, @ mukhtar.juned, @jodipamungkas, @dodybireuen and some others including from curator @aiqabrago and @levycore, things about Steemit and how to manage a blog to become a successful Steemians. Although humbly, @abduhawab says, "the definition of success cannot be judged from the vote value alone. And for that reason, I have not been successful. "
The sun started leaning to the west when we closed the show with photos together at various points, especially on the shoreline. The waves and sunshine that witnessed the intimacy, as if to remind the community's strength are not like the froth on the wave that is easily divided.[]
Merawat Energi Positif: Catatan 1St Meet Up Komunitas Steemit Bireuen
Semua energi positif menyatu di Pantai Ujong Blang Bireuen, Aceh, Indonesia. Kalau diminta memberi komentar dalam satu kata untuk menggambarkan 1St Meet Up Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Bireuen, saya sulit menemukannya. Kata “amazing” sudah terlalu sering terdengar hingga terasa klise. Kalau mengatakan “kompak”, terasa kurang lengkap sebab bukan hanya kekompakan yang terlihat di pertemuan tersebut. Maka izinkan saya melukiskan pertemuan bersejarah tersebut dalam sebaris kalimat:
Sebuah pertemuan bersejarah di mana semangat kebersamaan menyatu dengan informasi berguna untuk mencapai kesuksesan bersama di samudra Steemit.
Memori di Pantai Ujong Blang
Kalau ada yang saya sesali pada Minggu 11 Februari 2018 lalu ada jadwal yang demikian padat sehingga terlambat hadir di 1St Meet Up KSI Chapter Bireuen. Setelah menyelesaikan tugas utama di Lhoksukon, Aceh Utara, saya langsung melesat ke Bireuen. Lokasi yang dipilih di Pantai Ujong Blang (masyarakat Bireuen menyebutnya Laut Teupat), telah melemparkan saya kepada masa lalu yang penuh semangat perjuangan, baik perjuangan mencapai cita-cita maupun perjuangan dalam cinta.
Di Pantai Ujong Blang Bireuen (di Lhokseumawe juga ada Pantai Ujong Blang), tercecer kenangan masa remaja saya, sekitar 28 tahun lalu atau ketika saya masih segar-segarnya pada usia 18 tahun. Saya bermain di pantai ini saya naksir seorang cewek cantik yang kemudian menjadi kekasih saya. Untuk mendapatkannya, saya mengejarnya selama 14 bulan. Kemudian setelah pacaran empat bulan, dia menikah di usia muda ketika saya sedang kuliah. Itu pengalaman mengejar kekasih dengan lama, memilikinya sebentar, lalu patah hati untuk pertama kalinya. Sejak saat itu sampai sekarang, saya membenci ketidakberdayaan.
Bertahun-tahun kemudian saya menjadikan Pantai Teupat itu sebagai lokasi dalam cerita pendek yang saya kirim ke berbagai majalah terbitan Jakarta. Saya satu judul cerpen yang masih saya ingat; Kerinduan Pupus di Pantai Teupat.
Sekelumit kisah menjadi pembuka perbincangan saya ketika diminta @razack-pulo membagi pengalaman di Steemit. Saya merasa bahagia menjadi bagian dari platform Steemit dan sangat berterima kasih kepada @muammar yang memperkenalkannya kepada saya. Di awal perjalanan, saya juga bertemu kembali dengan @teukumukhlis yang ternyata sudah senior di Steemit. Dari @teukumukhlis, saya berkenalan dengan @aiqabrago dan @levycore, dua Kurator Komunitas Steemit Indonesia. Kemudian sahabat Steemians saya bertambah setelah berkenalan dengan @rizaldamti, @kemal13, @alfarisi, @amryksr, @abduhawab, @makhzar, @fahmidamti, @nayya24, @jodipamungkas, @alol, @novale, @harferri, @barvon, dan masih banyak lagi. Saya tidak malu-malu bertanya dari mereka, baik yang lebih dahulu memiliki akun Steemit maupun yang belakangan tetapi memiliki beberapa pengetahuan lebih luas. Untuk yang terakhir ini, Ketua KSI Chapter Bireuen, @bahagia-arbi dan @dodybireuen termasuk di dalamnya.
Di Bireuen, saya mengatakan hal sama seperti yang pernah saya katakan, yakni mengenai sembilan berlian yang bisa diperoleh di Steemit. Kesembilan berlian tersebut adalah: menulis dan membaca, fotografi, diari, pusat dokumentasi, teknologi blockchain, informasi cryptocurrency, trading cryptocurrency, sahabat baru, dan belajar bahasa Inggris. Meski belum optimal, kesembilan manfaat itu saya temukan di Steemit sehingga saya tidak pernah patah semangat meski dulu sering mendapatkan rewards $0.00 Steem Dollar (SBD). Ini menjadi pelajaran penting bagi newbie untuk mau bersakit-sakit terlebih dahulu di Steemit sebagai proses yang harus dilalui.
Lebih jauh tentang sembilan berlian di Steemit, baca tautan ini: @ayijufridar/steemit-di-hatiku-sembilan-berlian-di-samudra-steemit-or-20171225t223334748z
Penuh dengan semangat Steemit
Saya harus menelepon @dodybireuen untuk mendapatkan lokasi persis karena Pantai Ujong Blang Bireuen sangat panjang. Setibanya di lokasi ternyata tidak terlalu sulit karena spanduk dan umbul-umbul sudah terlihat jelas. Pantai Ujong Blang penuh dengan simbol Steemit, melambangkan semangat kebersamaan sekaligus ajang promosi Steemit bagi masyarakat luas.
Beberapa orang yang melintas di depan jalan Pantai Ujong Blang, tak bisa mengendalikan lehernya untuk tidak menoleh ke umbul-umbul dan spanduk beraroma 1St Meet Up Steemit Bireuen. Saya tidak bisa mendengar apa yang mereka perbincangkan. Namun, saya yakini tidak jauh-jauh dari Steemit. “Apa itu Steemit?” barangkali begitu pertanyaannya.
Semuanya berkat kreativitas Steemians di KSI Chapter Bireuen dalam mengemas sebuah even yang menarik perhatian bukan saja bagi para Steemians, melainkan juga para pengunjung Pantai Ujong Blang yang melihat spanduk dan umbul-umbul Steemit.
Beberapa Steemians menyampaikan testimoni yang sangat menginspirasi dalam pertemuan tersebut. Penulis @rismanrachman, @abduhawab, @kemal13, @dokter-purnama, @barvon, @rizaldamti, @dsatria, @mukhtar.juned, @jodipamungkas, @dodybireuen, dan beberapa yang lain termasuk dari kurator @aiqabrago dan @levycore, menyampaikan banyak hal tentang Steemit dan bagaimana mengelola blog untuk menjadi Steemians sukses. Meski dengan rendah hati, @abduhawab mengatakan, “definisi sukses tidak bisa dinilai dari nilai vote semata. Dan untuk alasan itu, saya belum sukses.”
Matahari mulai condong ke barat ketika kami menutup acara dengan foto bersama di berbagai titik, terutama di tepian pantai. Debur ombak dan sinar matahari yang menyaksikan keakraban tersebut, seolah mengingatkan kekuatan komunitas itu tidak seperti buih di atas gelombang yang gampang dipecahbelah.[]