Reward dan Kurator Indonesia (Sebuah Tanggapan Kepada Aiqabrago)

Postingan ini muncul ketika saya membaca tulisan kurator Indonesia, @aiqabrago yang berjudul Bagaimana Mendapatkan Reward di Steemit? Tulisan yang saya baca beberapa hari yang lalu menjadi sebuah diskusi yang menarik. Saya membaca kalimat demi kalimat sampai tuntas. Mungkin apa yang saya pahami bisa saja berbeda dengan apa yang dipahami oleh Steemian lain, atau mungkin @aiqabrago sendiri.

Beberapa Steemian pernah berdiskusi dengan saya tentang tulisan itu. Dan ketika saya cermati judulnya tentang bagaimana cara mendapatkan reward di Steemit, saya terpancing untuk membacanya berulang-ulang. Memang sekilas tampak ambigu. Judul dan isi yang saya baca agak membingungkan. Saya bertanya-tanya apakah cara-cara yang disampaikan oleh kurator itu adalah cara mendapatkan reward secara umum atau (hanya) cara mendapatkan reward yang berasal dari kurator itu sendiri? Jika yang disampaikan oleh kurator adalah reward secara umum, saya tidak yakin dengan hal itu. Tapi, jika yang disampaikan adalah cara mendapatkan reward yang berasal dari kurator (upvote kurator), terus terang, ada beberapa hal yang mengganjal saya atau mungkin Steemian lain. Apa saja itu?

Tiga Reward

Saya setuju apabila kita bebas untuk menulis apa saja isu yang kita kuasai. Pengaturan tentang perolehan reward, saya pikir tidak masuk ke dalam cara mendapatkan reward. Pengaturan itu hanyalah sebuah pilihan kepada kita ketika hendak membagikan postingan. Yang saya tahu, ada tiga reward yang bisa kita atur. Pertama dengan cara power up 100%, kedua default (50%/50%), dan ketiga decline payout.

Saya bingung tentang apa yang dimaksud dengan dua reward pada postingan sang kurator. Saya pikir, para Steemian juga mengetahui hal ini. Mungkin yang mereka harapkan adalah bagaimana cara memperoleh reward atau upvote dari kurator Indonesia pada poin ini. Bahkan, ada postingan-postingan yang mendapatkan upvote 100% dari sang kurator, sedangkan postingan lain hanya memperoleh beberapa persen saja. Hal ini perlu diperjelas agar Steemian Indonesia pemula tidak terjebak dalam pemahaman yang membingungkan itu.

Bahasa Indonesia atau Bilingual

Saya setuju apabila postingan akan mendapatkan reward (dari kurator) jika ditulis ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saya bukanlah ahli bahasa atau tepatnya bahasa Indonesia. Masih banyak tulisan saya yang tak luput dari kesalahan tata bahasa. Pada poin ini, apakah Anda dapat menemukan kesalahan tata bahasa dalam tulisan @aiqabrago? Mungkin ada orang yang berkompeten di bidang ini untuk membedahnya.

Selain itu, salah satu cara untuk mendapatkan reward dalam poin @aiqabrago adalah menulis dengan dua bahasa yang disertai sebuah contoh. Setelah saya membuka link contoh itu, saya sendiri bingung melihatnya. Saya pribadi akan lebih nyaman jika postingan bilingual ditulis secara tuntas terlebih dahulu. Misal, dalam bahasa Inggris dulu atau sebaliknya, kemudian baru diikuti terjemahan secara utuh.

Bagus, Unik, dan Menarik

Poin ini tidak terbantahkan! Saya sepakat jika postingan yang kita bagikan haruslah bagus, unik, dan menarik. Saya hanya ingin menekankan bahwa upvote yang diterima oleh seseorang bersifat subjektif. Jika saya memiliki Steem Power yang besar, saya bebas untuk memberikan upvote. Tentu yang pertama sekali mendapatkan upvote dari saya adalah teman-teman dekat saya. Jika saya memiliki banyak teman dekat, untuk menjaga voting power saya, saya akan menilai dari sisi lain. Salah satunya dari sisi postingan dan keutuhan postingan itu sendiri. Nah, bagaimana kurator Indonesia memberikan sebuah upvote? Saya pikir, itu adalah hak mereka.

Karya Sendiri

Benar yang dikatakan oleh @aiqabrago. Karya sendiri, meskipun terdapat banyak kesalahan, akan lebih bernilai dari pada karya orang lain yang kita "pinjamkan". Saya termasuk anti plagiarisme. Dulu, saya kerap melaporkan akun-akun yang melakukan plagiarisme. Akun-akun ini ada yang sudah menghilang dan ada juga yang sudah bertobat.

Saya tidak mempersoalkan poin ini, karena saya sangat sepakat dengan apa yang telah ditulis oleh @aiqabrago. Kalau bisa, marilah kita sama-sama memberantas plagiarisme dan jujur pada diri sendiri terhadap postingan kita.

Tag

Poin yang pernah menjadi polemik ini adalah salah satu poin yang juga membuat saya bingung. Apakah tag yang telah digariskan oleh kurator Indonesia adalah salah satu syarat untuk mendapatkan upvote kurator Indonesia, atau hanya sekadar anjuran untuk mengingatkan Steemian agar menggunakan tag yang sesuai dengan isi postingan. Saya melihat, ada beberapa postingan yang ditulis dalam bahasa Indonesia, dan tulisan itu sangat menarik, tag pun sesuai, tapi postingan itu hanya mendapatkan sedikit reward. Saya bertanya-tanya dalam hati, apa yang salah dalam tulisannya sehingga tidak mendapatkan perhatian kurator?

Beberapa Steemian yang menulis dalam bahasa Indonesia pernah mengeluh kepada saya tentang perolehan reward mereka. Saya hanya menjawab: "Jangan pernah menyerah!"

Jadi, kembali kepada niat Anda. Apakah Anda bergabung dalam Steemit hanya untuk memperoleh upvote kurator Indonesia atau ada alasan-alasan lain? Saya berharap, Steemian pemula Indonesia tidak terpengaruh terhadap keberadaan mereka. Pahamilah! Pengguna Steemit Indonesia meningkat drastis. Saya menyadari bahwa kinerja kurator sangat terbatas.


Tulisan ini hanyalah sebuah opini pribadi dan tidak mewakili kelompok mana pun.


H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
79 Comments